Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan penghormatan kepada para tokoh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) inti provinsi setempat.
"Kami merasa inilah sinergitas di antara Forkopimda yang saling bisa mendukung suksesnya pembangunan yang satu dengan lainnya," tutur dia ditemui usai peringatan Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (12/10/2019).
Tanda kehormatan tersebut berupa penghargaan "Jer Basuki Mawa Beya" yang diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di sela upacara Hari Jadi Ke-74 Jatim di Gedung Grahadi.
Advertisement
Baca Juga
Para tokoh Forkopimda inti yang mendapat penghargaan antara lain Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, Pangkoarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Sunarta.
Dia menuturkan, keempat tokoh tersebut layak mendapat penghargaan karena perannya selama ini untuk turut terlibat dan berperan dalam pembangunan sekaligus upaya menyejahterakan masyarakat Jawa Timur.
Beberapa peran para pejabat Forkopimda seperti pembangunan sanitasi, pembangunan rumah tidak layak huni, pembinaan kebangsaan dan wawasan kebangsaan terhadap generasi muda hingga komunikasi lintas elemen secara rutin.
"Peran TNI dan Polri sangat luar biasa. Pak Pangdam, Pangkoarmada, Pak Kapolda, semuanya sangat membantu. Sumbangsih yang dilakukannya sangat layak mendapat penghargaan," tutur Khofifah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Upaya TNI dan Polri
Khofifah menuturkan, TNI membangun sanitasi sebagai wujud membantu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, termasuk saat intervensi MCK berbasis rumah tangga saat kekeringan dan serangan hepatitis A di beberapa daerah. Selain itu, pembangunan rumah tidak layak huni serta dukungan dalam menjangkau kebutuhan-kebutuhan wilayah kepulauan di Jatim yang dilakukan Koarmada II sangat membantu upaya kesejahteraan masyarakat.
"TNI juga ikut melakukan pembinaan sebagai upaya menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme terhadap pelajar tingkat SMA/SMK di Jatim," tutur mantan menteri sosial tersebut.
Khusus Kapolda Jatim, kata dia, upaya komunikasi yang dijalinnya melalui berbagai forum sangat layak diapresiasi, seperti pertemuan antarmahasiswa, rektor, akademisi, ulama, tokoh masyarakat, ormas, hingga suporter tim sepak bola asal Jatim.
"Kami sangat merasakan manfaatnya, dan Kapolda memberikan ruang luas untuk komunikasi mau pun silaturahim, termasuk rutinnya kegiatan doa bersama untuk kedamaian bangsa," tutur dia.
Advertisement