Sukses

ITS Kembali Raih Juara di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2019

Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 diikuti 63 tim dari 30 institusi pendidikan termasuk ITS.

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencatatkan prestasi. Kali ini, Tim Barunastra ITS berhasil menyabet dua juara dalam gelaran Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga hari hingga Sabtu 12 Oktober 2019.

Pada KKCTBN 2019 ini diikuti 63 tim dari 30 institusi pendidikan. Kontes ini terbagi dalam tiga kategori. Yakni Fuel Engine Remote Control (FERC), Electronic Remote Control (ERC), dan Autonomous Surface Vehicle (ASV). ITS sendiri turun di ketiga kategori tersebut  

Namun kali ini, Tim Barunastra ITS baru bisa mempersembahkan prestasi terbaiknya di atas podium dari kategori Autonomous Surface Vehicle (ASV). Yakni dengan mengusung kapal Nala Evo Mark IV.

General Manager Tim Barunastra ITS Khairudin Nawawi menuturkan, saingan terberat dalam kompetisi ini adalah dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

"Walaupun begitu, tim kami sudah mempersiapkan kontes ini dengan sebaik mungkin," tutur mahasiswa yang biasa disapa Rudin ini saat dihubungi melalui pesan daring, Minggu (13/10/2019). 

Pada kategori ASV, sesi percobaan bebas hari pertama dan kedua dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kapal Nala Evo Mark IV pada balapan di hari terakhir perlombaan. Pada sesi percobaan bebas tersebut, fokusan tim ini ada pada adaptasi kapal dan mencari perolehan waktu terbaik yang dapat ditempuh oleh kapalnya ketika balapan. 

Tidak hanya berfokus pada kecepatan, tim Barunastra ITS juga memikirkan desain dari kapalnya. Mereka memperhatikan detail bangunan atas kapal (superstructure) dan juga konten pendukung lainnya seperti website, video, poster, dan lain-lain. 

“Kami optimistis dapat memberikan hasil yang terbaik dalam balapan dan penilaian untuk desain terbaik pada kapal kami,” ungkap mahasiswa Teknik Kelautan tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Sistem Penilaian

Sistem penilaian, Rudin menuturkan, diambil berdasarkan waktu tercepat mencapai garis akhir dengan mulus tanpa menabrak lintasan. Jika menabrak lintasan, maka akan ada pengurangan poin dan jika terlalu banyak akan mengulangi dari awal kembali. 

Saat perlombaan, menurut Rudin, tim Barunastra menemui berbagai kendala. “Ada beberapa kendala yang muncul saat perlombaan seperti beberapa balapan tidak mencapai garis akhir, komunikasi yang beberapa kali terganggu, dan kesulitannya menambah kecepatan dari kapal dalam waktu singkat,” terangnya.

Walau begitu, lanjut Rudin, kapal Nala Evo Mark IV berhasil mendapat urutan kelima saat melakukan percobaan balapan yang dilakukan sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Dalam jangka waktu 15 menit yang disediakan, dengan didukung dengan desain mekanis kapal yang bentuk arah aliran dan sistem propulsi yang stabil, Nala Evo Mark IV dapat melaju sekitar 15 detik hingga mencapai garis akhir dan mendapat hasil terbaik akhirnya. 

Hal ini tidak membuat Tim Barunastra ITS berada di atas angin. “Kami terus berupaya meningkatkan kecepatan dan waktu tempuh kapal kami semaksimal mungkin, namun hasil tersebut dirasa sudah yang paling maksimal dan aman,” ujar pemuda asli Bogor ini. 

Perjuangan Tim Barunastra ITS akhirnya membuahkan hasil manis dan membanggakan. Kapal Nala Evo Mark IV berhasil menduduki podium dengan menyabet Juara II kategori Autonomous Surface Vehicle serta dinobatkan sebagai kapal dengan desain terbaik kategori yang sama pada KKCTBN 2019. 

Dengan prestasi ini, Rudin menegaskan, perjuangan Tim Barunastra ITS tidak berhenti sampai di sini. "Kami juga terus melakukan evaluasi dan berbenah untuk mempersiapkan kompetisi mendatang,” pungkasnya.