Liputan6.com, Surabaya - Beredar sebuah video viral di media sosial (medsos) tentang seorang motivator berinisial AP warga Piranha Atas V/1 Malang RT 10 RW 01 Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jawa Timur.
"Berdasarkan laporan dari Polres Malang Kota, peristiwa tersebut terjadi pagi tadi, sekitar pukul 08.30 WIB di aula SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jalan Baiduri Sepah nomer 27, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis malam, 17 Oktober 2019.Â
Kronologi kejadian tersebut sekitar pukul 08.00 WIB, bertempat di aula SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, telah berlangsung kegiatan seminar motivasi berwirausaha dengan jumlah peserta sekitar 80-90 siswa.Â
Advertisement
Baca Juga
Kegiatan tersebut diikuti oleh murid dari kelas 10, 11 dan 12 pada Prodi Multimedia Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang. Seminar berlangsung lancar sesuai jadwal yang telah ditentukan, namun setelah dilaksanakan pembukaan dan sambutan oleh kepala sekolah.
Kemudian kepala sekolah meninggalkan lokasi kegiatan dan tersisa seorang motivator yang ditemani pihak sekolah sebagai operator (Asisten Sorot/Asrot) atas nama Budi (Guru Simdik/ Komputer pada MTs. dan SMK Muhammadiyah 2 Malang).
Sekitar pukul 10.00 WIB-11.00 WIB, sang motivator menerangkan materi dan memerintah Budi (Asrot) menulis salah satu kata di layar slide. Akan tetapi, kata tersebut salah penulisan dengan huruf terakhir g.
Kemudian beberapa peserta menertawai karena kesalahan penulisan tersebut. Selanjutnya sang motivator menanyakan kepada peserta, siapa yang tertawa. Ternyata seluruh peserta tidak ada yang mengakuinya.
Karena diduga sang motivator tersebut merasa tersinggung, kemudian memanggil anak pada baris ke satu dan kedua, diperintahkan untuk maju menghadap ke arah peserta lainnya.
Selanjutnya sang motivator tersebut diduga meneriakkan kata dan duduk sambil melakukan tindakan pemukulan sejenis tempeleng dengan tangan kepada peserta atau murid yang diperintahkan untuk maju, sambil memerintahkan peserta yang telah dipukul untuk kembali ke barisan peserta.
Suara tempelengan tersebut terdengar sampai barisan belakang. Kejadian pemukulan tersebut adalah bentuk lain sebagai tindakan kekerasan terhadap anak.
Â
Â
Â
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dilaporkan ke Polisi
Sekira pukul 18.30 WIB, oleh pelapor dibuat dalam bentuk laporan setelah menerima keterangan dari peserta atau murid SMK Muhammadiyah 2 Malang. Selanjutnya, video rekaman pemukulan tersebut diduga telah menyebar dan viral di status media sosial (WA) dari sebagian peserta atau murid.
Diduga video rekaman pemukulan tersebut telah dan akan disebarluaskan oleh peserta atau murid dan atau keluarga peserta atau murid ke dalam grup-grup jejaring sosial komunitas Malang Raya.
Kapolres Malang Kota, AKBP Doni Alexander berencana menindak lanjuti dengan menggelar koordinasi dengan Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah, mendata para saksi, memeriksa saksi, melakukan Visum et Repertum, membuat LP dan proses penyelidikan.Â
Advertisement