Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa akan menuju lokasi bencana untuk melihat langsung kondisi pascabencana angin kencang yang terjadi Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap membantu percepatan pemulihan usai bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
"Pemprov Jatim bekerja sama dengan Pemkot Batu untuk penanganan pengungsi secara cepat di kantong atau pos-pos pengungsian," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (21/10/2019) dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dia menuturkan, juga akan menuju lokasi bencana pada Senin siang untuk melihat langsung kondisi pascabencana sekaligus menuju pos-pos pengungsian memastikan keadaan para pengungsi.
"Tadi malam (Minggu malam), Ibu Gubernur langsung menanyakan ke Wali Kota Batu menanyakan kondisi terkini dan jumlah pengungsi," ujar dia.
Selain itu, kata dia, gubernur juga meminta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jawa Timur untuk segera melakukan langkah-langkah memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh pengungsi di beberapa titik lokasi serta berkoordinasi dengan Pemkot setempat.
Sebelumnya, seorang meninggal dunia dan seribuan warga yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah tersebut sejak Sabtu, 19 Oktober 2019.
Ada tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengatakan hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi. Berdasarkan data BPBD Kota Batu, titik pengungsian terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo dan SDN 1 Punten.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kota Batu Alami Angin Kencang
Sebelumnya, satu orang tewas dan 1.000-an warga yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah itu sejak Sabtu, 19 Oktober 2019.
Kepala BPBD Kota Batu Sasmito menuturkan, hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi dan satu orang meninggal dunia akibat bencana angin kencang yang menerjang Desa Sumber Brantas.
"Satu orang meninggal dunia, dan beberapa orang mengalami luka-luka serta gangguan saluran pernapasan. Saat ini ada kurang lebih 1.216 pengungsi," kata Sasmito, saat dikonfirmasi ANTARA, dari Kota Malang, Jawa Timur, Minggu. Kejadian bencana angin kencang tersebut terjadi mulai Sabtu 19 Oktober 2019 kurang lebih pukul 23.30 WIB.
Hingga Minggu 20 Oktober 2019 berdasarkan laporan BPBD Kota Batu hembusan angin belum berhenti. Ada sebanyak tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Berdasarkan data BPBD Kota Batu, hingga pukul 22.30 WIB, sudah ada lebih dari 1.000 orang pengungsi. Dari total jumlah tersebut, terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo, dan SDN 1 Punten. Pengungsi terbanyak ditempatkan di Balai Desa Punten, dan Posko BPBD Kota Batu kurang lebih sebanyak 900 orang.
Sementara satu korban meninggal atas nama Sodiq, akibat tertimpa pohon yang tumbang pada saat angin berhembus sangat kencang. Akibat angin kencang tersebut, banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum. Selain itu, aliran listrik juga padam yang berdampak pada terganggunya jaringan komunikasi.
"Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum," kata Sasmito.
BPBD Kota Batu mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait kejadian tersebut, diantaranya adalah perlunya evakuasi warga Sumber Brantas, pengamanan lokasi terdampak yang ditinggalkan warga, termasuk penutupan jalur lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar.
"Untuk pertimbangan alasan keamanan dan keselamatan, rekomendasi berupa, jalur lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup," kata Sasmito.
Setidaknya ada 20 rumah rusak di Desa Sumbergondo, dan kerusakan pada fasilitas umum, jaringan komunikasi, serta jaringan listrik. Para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan bahan makanan, air mineral, perlengkapan bayi, dan selimut.
Sementara untuk lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, pihak BPBD Kota Batu bersama para pemangku kepentingan terkait tengah menyiapkan beberapa pos lainnya seperti di Balai Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, GOR Ganesa, dan Balai Desa Sumbergondo.
Advertisement