Sukses

Ratusan Karangan Bunga Ucapan Selamat Presiden Penuhi Halaman Gedung Grahadi

Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai menuturkan karangan bunga untuk ucapan selamat kepada Jokowi-KH Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden datang sejak Minggu pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan karangan bunga berisikan ucapan selamat kepada Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024 memenuhi halaman Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

"Sampai malam ini sekitar 325 karangan bunga ucapan selamat pelantikan Presiden-Wapres dari berbagai elemen masyarakat," ujar Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu malam 20 Oktober 2019 dilansir Antara.

Karangan-karangan bunga tersebut, kata dia, datang sejak Minggu pagi dan berasal tak hanya dari elemen masyarakat, tapi juga sejumlah organisasi di Jatim, termasuk instansi pemerintah maupun swasta.

Dia menuturkan, dijadikannya Grahadi sebagai tempat pengiriman karangan bunga ucapan selamat karena menganggap gedung tersebut sebagai simbol negara serta tempat berkegiatannya para tamu negara dan pemerintah.

"Tapi memang tahun ini merupakan kali pertama banyak karangan bunga ucapan selamat pelantikan Presiden-Wapres dikirim ke Grahadi," ucapnya.

Ucapan tersebut, lanjut dia, merupakan wujud suka cita seluruh masyarakat Jatim atas pelantikan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'ruf Amin sehingga pihaknya tidak bisa menolak apa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat dan organisasi tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diakuinya sempat kaget dan heran atas karangan bunga ucapan selamat tersebut dikirim ke Grahadi.

"Saat baru tiba di Surabaya usai menghadiri pelantikan Presiden-Wapres tadi, awalnya beliau sempat bertanya dan kaget, namun beliau sangat memaklumi dan mengapresiasinya karena sebagai bentuk suka cita masyarakat Jatim," tuturnya.

 

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gubernur Khofifah Harap Ma'ruf Amin Perkuat Ekonomi Syariah

Sebelumnya  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa ingin Jawa Timur bisa menjadi magnet keuangan Islam dunia. Oleh karena itu, pihaknya sedang mempromosikan standar kepemilikan sukuk untuk beragam lini masyarakat.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa juga menilai, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memiliki komitmen dan kekuatan pemikiran luar biasa, salah satunya sektor ekonomi syariah.

"Ma'ruf Amin memiliki komitmen dan kekuatan pemikiran yang luar biasa, dimana arus baru ekonomi Indonesia, beliau memberikan penguatan terhadap ekonomi syariah," ujar Khofifah ditemui di halaman ruang rapat paripurna, Gedung MPR/DPR RI, Jakarta pada Minggu 20 Oktober 2019 dilansir Antara.

Dia menuturkan, pasar sukuk dan obligasi sukuk penting untuk bisa didorong di Indonesia. Dia mengatakan, standar kepemilikan sukuk juga perlu dipromosikan di beragam lini masyarakat Indonesia.

"Kita di Jawa Timur pun sedang melakukan itu, kita ingin Jawa Timur nantinya bisa menjadi magnet keuangan Islam dunia," ujar Khofifah.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ke depannya pasangan Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden dapat menguatkan kerja sama untuk kemajuan. Jokowi, ujar mantan menteri sosial itu, menegaskan perlunya kekuatan kemitraan untuk membangun bangsa.

"Mudah-mudahan bisa bersatu padu bagaimana sinergitas elemen-elemen strategis bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga ke Pulau Rote itu bisa bersinergi bersatu padu bagaimana keunggulan dan kemajuan bangsa bisa diwujudkan bersama," tutur Khofifah.

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di MPR RI. Presiden berencana mengumumkan nama tokoh-tokoh menteri yang akan berpartisipasi dalam kabinet ke depan pada Senin, 21 Oktober 2019.

Terdapat lima prioritas yang akan dikerjakan pemerintahan dalam lima tahun ke depan, yakni pembangunan SDM, pelanjutan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, serta transformasi ekonomi dari ketergantungan terhadap sumber daya alam menjadi berdaya saing dan bernilai tambah.Â