Sukses

Bravo-5 Jawa Timur Apresiasi Fachrul Razi hingga Luhut Menuju Posisi Menteri

Tim Bravo-5 merupakan tim sukarelawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang terdiri atas para purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970 atau seangkatan dengan Luhut Binsar Panjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok relawan pemenangan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019, Bravo-5 Jawa Timur, bangga Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi calon menteri pada Kabinet Kerja II.

"Kami bangga dua orang terbaik menjadi calon menteri Pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin untuk periode lima tahun ke depan," ujar Ketua Umum Bravo-5 Jawa Timur Ubaidillah Amin ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa, 22 Oktober 2019.

Di Bravo-5, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi merupakan ketua umum, sedangkan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan adalah pendiri kelompok pemenangan di luar struktur TKN tersebut, dilansir dari Antara.

Keduanya telah dipanggil Joko Widodo di Istana Kepresidenan mengenakan kemeja putih dan mengaku siap membantu Presiden di posisi manapun pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Gus Ubaid, sapaan akrab Ubaidillah Amin, mengucapkan selamat kepada kedua tokoh terbaik di organisasinya dan berharap amanah menjalankan tugasnya jika dinyatakan sebagai menteri.

Bravo-5 Jatim, kata dia, juga memberikan saran kepada Presiden Jokowi agar nantinya menempatkan menteri yang benar-benar sesuai bidang keahliannya.

"Jangan sampai rakyat kecewa, karena para menterinya dianggap tidak kompeten oleh rakyat," katanya sembari menegaskan bahwa sampai saat ini relawan Bravo-5 tetap solid dan satu komando meski berada di 38 kabupaten/kota se-Jatim.

Tim Bravo-5 merupakan tim sukarelawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang terdiri atas para purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970 atau seangkatan dengan Luhut Binsar Panjaitan.

Tim ini terbentuk sejak 2013 untuk memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.

Fachrul Razi saat itu mengatakan Bravo-5 dibentuk untuk menepis persepsi  seluruh purnawirawan TNI mendukung calon Presiden RI Prabowo Subianto.

Lulusan Akademi Militer 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri dan jabatan terakhir yang diembannya sebagai Wakil Panglima TNI pada masa Pemerintahan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Fachrul Razi Menyambangi Istana

Jenderal (Purnawirawan) Fachrul Razi menyambangi Istana Kepresidenan, Selasa siang 22 Oktober 2019  jelang pengumuman menteri Jokowi. Berbaju dan putih, Ketua Tim Bravo V itu mengaku membicarakan terkait bidang keamanan, pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Memang beliau alhamdulillah meminta saya bergabung dalam kebinet kerja dua,  posisinya apa saya gak tahu. Yang jelas beliau banyak cerita soal keamanan, bidang pendidikan dan tentang pembangunan SDM," katanya usai bertemu Jokowi di Istana, Selasa, 22 Oktober 2019.

Dia mengaku, lebih banyak membahas dan berdiskusi terkait pengembangan SDM. "Saya senang beliau banyak bicara soal pengembangan SDM Indonesia, beliau betul-betul ingin membawa Indonesia maju," ucapnya.

Meski membeberkan apa saja yang dibicarakan pada pertemuan dengan Jokowi, Fachrul mengaku belum tahu pasti posisi menteri mana yang akan ia duduki. "Saya juga sulit menebak saya akan kemana, tunggu besok kata beliau," ia menandaskan.Â