Sukses

Jurus Bukit Darmo Golf Surabaya Merawat Bisnis Selama 24 Tahun

Manajemen Bukit Darmo Golf (BDG) Surabaya mengungkapkan tantangan bisnis lapangan golf.

Liputan6.com, Surabaya - Bukit Darmo Golf (BDG) Surabaya saat ini merayakan ke-24 hari jadi. Manajemen membagikan sedikit cerita mengenai cara merawat dan menjaga bisnisnya supaya tetap eksis di dunia bisnis lapangan golf.

General Manager Bukit Darmo Golf Surabaya, Mifto Hadi menyampaikan, bisnis lapangan golf secara umum di Jawa Timur, bisa dibilang stagnan atau lebih banyak turun dibanding tahun kemarin.

"Kita lihat dari lapangan golf ini, contoh misalkan tahun ini kurang lebih dalam satu bulan ini 10 ribu ronplay, dibandingkan dengan tahun kemarin bisa 12 ribu. Sehingga ada penurunan sekitar 2 ribu," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat, 25 Oktober 2019.

Dia menuturkan, penurunan tersebut dilihat dari banyak faktor. Salah satunya adalah pemain lama yang sudah tidak main lagi dan penggantinya tidak terlalu banyak.

"Harapannya nanti, kita mencari dari beberapa pemain baru yaitu orang yang dulunya tidak main atau pemula. Dan mencari pemain dari Malaysia atau kebupaten maupun kota lain," kata dia.

Saat ditanya mengenai tantangan bisnis lapangan golf, Mifto mengatakan, merawat lapangan golf ini tidak murah. Satu lapangan itu sekitar 50 hektar, tentu perawatan mulai dari pasir hingga rumput.

Selanjutnya adalah biaya yang jelas akan naik adalah UMK. Jumlah terbesar biaya di lapangan golf itu adalah orang. Karena tidak semuanya bisa dilakukan dengan mesin, misalnya untuk membersihkan rumput.

"Yang pasti kita akan melakukan efisiensi tanpa mempengaruhi pelayanan. Contoh, misalnya pada listrik, lampu yang dulunya pakai pijar diganti, lampu yang awalnya empat diubah menjadi dua, atau jam operasional lampunya 10 jam menjadi 8 jam. Itu mungkin secara signifikan akan mengurangi biaya," ucapnya.

Kemudian pihaknya meningkatkan jumlah pemain dan akan sesuaikan harga.Berinovasi terus menerus di luar olah raga golf.

"Misalnya wedding mapun acara ulang tahun. Sehingga secara umum nanti, bisnis lapangan golf ini akan bisa survive," ujar Mifto.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Keistimewaan Lapangan Golf

Saat disinggung mengenai keistimewaan lapangan di BDG, Mifto menjawab walaupun lapangan golf sama - sama di Surabaya, tapi  BDG lebih dekat dengan jalan tol yang hanya membutuhkan waktu lima menit, sedangkan di tempat lain minimal 30 menit.

Selanjutnya, lapangan golf BDG ini adalah panjang dan lebar, banyak bunkernya atau ada 96 bunker. Tentu level tantangannya akan jauh lebih sulit dibandingkan dengan lapangan lain.

"Jadi bagi pemain yang profesional lebih suka lapangan yang banyak tantangannya. Kemudian mengenai rumputnya, kelicinan dan kelancaran rumputnya masih disukai teman - teman member," tutur Mifto.

Mifto juga menegaskan, pihaknya akan menjaga pelayanan supaya pemain bisa merasakan bermain di BDG ini seperti di rumah sendiri.

Salah satu contohnya, karyawan akan dilatih dan diberi pemahaman bahwa bekerja di dunia jasa, jadi harus menjaga sopan santun, memberi rasa aman, dan perhatian lebih kepada member sehingga mereka merasa ada bedanya jadi member dan non member.

"Itu yang kami tekan kan sehingga kalau kita melakukan itu maka harga bukan menjadi salah satu alasan. Ini pelan - pelan akan kami lakukan sehingga target tahun depan adalah jumlah pelatihan per karyawan per jamnya meningkat, sehingga pemahaman untuk melayanani lebih baik harus ditingkatkan," kata Mifto.

Ditanya harapan pada usia 24 tahun ini, Mifto menuturkan, kalau diibaratkan orang itu sudah remaja dan lulus kuliah. "Jadi kita mensyukuri, kita tetap berkontribusi kepada perusahaan dan member, jadi harapannya mereka juga semakin loyal kepada kita," ujarnya.