Liputan6.com, Jakarta - Usaha kopi dari hasil produksi kopi petani Sendang, Tulungagung, yang merupakan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Jawa Timur, semakin diminati masyarakat.
"Kami sudah mendirikan usaha ini sejak 2016 dan permintaan cukup bagus. Kami ada jenis robusta dan arabika," kata Bagian Marketing "Omah Kopi" Irwan Kasri di Kediri, Jawa Timur, Minggu (27/10/2019).
Ia mengatakan, usaha ini dirintis dia dengan teman-temannya. Kopi diambil dari petani kopi yang merupakan binaan BI Kediri yang ditanam di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Advertisement
Baca Juga
Irwan menyebut, selain menjual kopi seduhan dan berbagai macam variannya, Omah Kopi juga menjualkan kopi petani. Untuk kopi seduhan, dalam satu pekan biasanya bisa menjual 50 gelas kopi dengan kopi sekitar satu kilogram, dilansir dari Antara.
Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau. Harga paling mahal Rp 15.000 per gelas. Pengunjung bisa membeli berbagai macam kopi sesuai dengan keinginan. Untuk memudahkan penjualan, juga menggunakan food truck, sehingga lebih memudahkan dalam penjualan.
Â
Â
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Jenis Kopi yang Digunakan
Irwan menyebut, mengolah kopi juga membutuhkan teknik sendiri. Rasa kopi bisa diolah menjadi lebih kuat maupun ringan. Cara memilih kopi juga harus teliti, sebab jika tidak teliti dan kopi yang diolah ternyata terkena hama, maka rasanya akan hilang.
Pihaknya juga sering komunikasi dengan petani kopi di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Para petani mendapatkan pembinaan, sehingga mereka bisa mengolah tanaman kopi menjadi lebih baik termasuk mengatasi hama yang sering menyerang tanaman kopi.
Ia mengungkapkan ada dua jenis kopi yang ditanam petani Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, yakni jenis robusta dan arabica. Untuk yang jenis robusta biasanya dijual seharga Rp90 ribu per kilogram sedangkan jenis arabica dijual lebih mahal seharga Rp170 ribu per kilogram. Semuanya sudah dalam keadaan matang.
Namun, ia juga mengatakan saat ini produksi kopi masih terbatas, karena belum panen raya. Setiap pekan sekitar 15 kilogram petani bisa dipanen. Dimungkinkan, panen raya akan dilakukan pada 2020, mengingat tanaman kopi sudah banyak yang matang.
Ia juga berharap tingkat kesejahteraan petani akan lebih baik. Ada 26 petani yang juga menjadi mitra dari Omah Kopi dimana setiap petani rata-rata mempunyai luas lahan sekitar 2 hektare. Dengan budi daya dan cara pengolahan kopi yang baik, dipastikan harga jual kopi petani juga menjadi bagus. Dengan itu, kesejahteraan petani juga bisa menjadi lebih baik lagi.
Advertisement