Sukses

Seluruh Simpang Lampu Lalu Lintas di Surabaya Pakai Solar Cell pada 2021

Pemerintah Kota Surabaya menjajaki menerapkan teknologi hologram di lampu lalu lintas.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan seluruh simpang di Kota Pahlawan sudah mengaplikasikan teknologi solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya pada 2021.

"Kami berharap 2021 seluruh simpang sudah solar cell. Ada 140 simpang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Selasa (29/10/2019).

Ia menuturkan, pihaknya juga masih menghitung anggaran untuk menerapkan solar cell dalam lampu lintas tersebut. Dengan menerapkan solar cell tersebut dapat menghemat energi dan kondisi darurat. Saat ditanya mengenai anggaran untuk pakai solar cell tersebut, Irvan belum menjelaskan lebih detil.

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya juga menjajaki untuk menerapkan teknologi hologram di lampu lalu lintas. Namun, hal tersebut belum menjadi fokus karena ingin menerapkan solar cell dahulu di lampu lalu lintas di 140 simpang. "Kami sedang menjajaki ke sana (penerapan teknologi hologram-red)," ujar dia.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Surabaya Pakai Solar Cell di Lampu Lalu Lintas, Ini Alasannya

Sebelumnya, pemadaman listrik di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah sejak Minggu pukul 11.45 WIB berdampak terhadap kelancaran lalu lintas. Hal ini karena lampu lalu lintas tidak berfungsi baik dengan pemadaman tersebut.

Di Surabaya, Jawa Timur juga pernah mengalami pemadaman listrik karena puting beliung sehingga mengakibatkan padamnya lampu lalu lintas pada 2016. Dengan pengalaman tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memakai solar panel di lampu lalu lintas atau traffic light.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Pemkot Surabaya memasang solar panel di lampu lalu lintas, palang kereta api, dan sejumlah kantor pemerintahan. Solar panel itu dipasang untuk mengantisipasi pemadaman listrik, dan dilengkapi genset.

"Karena semua layanan menggunakan elektronik dan online yang tidak boleh mati. Di kelurahan ada redundant dengan pasang solar panel dan genset," ujar dia saat wawancara dalam program Fokus Indosiar yang ditulis Selasa, 6 Agustus 2019.

Ia menilai, di lampu lalu lintas di Surabaya memakai solar panel karena tidak membutuhkan kapasitas listrik yang besar sehingga investasi tidak terlalu mahal. Hal itu mengingat di Surabaya ada 145 kelurahan dan 31 kecamatan sehingga membutuhkan biaya besar untuk memasang solar panel. Pemkota Surabaya pun mengatasi dengan memasang solar panel di sejumlah kantor pemerintahan yang sangat membutuhkan listrik terutama untuk pelayanan masyarakat. Ini sebagai upaya antisipasi pemadaman listrik.

Risma menuturkan, untuk merawat solar panel tersebut, Pemkot Surabaya memiliki dinas yang mengontrol. Namun, dinas tersebut tak hanya mengawasi solar panel tetapi juga lainnya seperti pengelolaan sampah.

"Kami punya dinas (yang urus) bukan hanya solar panel tetapi juga keran rusak, ada dinas yang kontrol di Surabaya, ada tiap dinas kebersihan untuk sampah. Lima rayon kemudian pekerjaan umum betulkan jalan, kemudian cipta karya untuk gedung termasuk solar panel. Lima rayon itu di bawah lima wilayah sehingga dia cepat dan lebih kecil jadi lebih tersentral satu titik berdekatan dengan wilayah itu, kalau tidak berat," kata Risma.

Â