Sukses

Perayaan Halloween, Ini Museum Surabaya Bertema Mistis, Berani ke Sana?

31 Oktober identik dengan Hari Halloween. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Halloween, salah satunya berkunjung ke museum bertema mistis.

Liputan6.com, Jakarta - 31 Oktober identik dengan Perayaan Halloween. Peringatan tersebut didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia.

Hal tersebut membuat perayaan Halloween dikaitkan dengan kisah menyeramkan, hantu, dan unsur-unsur mistis lain yang menyeramkan. Ada banyak cara untuk memperingati hari tersebut. Misalnya dengan menggunakan kostum menyeramkan, menonton film horror, atau mengunjungi tempat-tempat berbau mistis.

Memang perayaan ini identik dengan budaya barat. Akan tetapi, seiring waktu, perayaan halloween ini disematkan di acara-acara agar lebih semarak.

Dalam rangka Halloween, di Surabaya, Jawa Timur terdapat museum yang menangkat tema mistis. Dengan berkunjung ke museum, kita tak hanya sekadar merayakan, melainkan juga menambah ilmu pengetahuan seputar dunia mistis.

Berikut 2 museum berbau mistis di Surabaya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2019):

1. Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian 

Museum ini menangkat tema yang unik dan jarang ditemukan yaitu tentang kematian. Museum ini milik Pusat Kajian Etnografi Kampus Universitas Airlangga (UNAIR) yang ada di Kampus B FISIP UNAIR, Surabaya

Mengangkat tema kematian, suasana museum ini cenderung gelap dan menyeramkan. Banyak ornamen berbau mistis, seperti tengkorak terpajang di sana. Suasana akan semakin horror karna terdapat backsoud menyeramkan didengungkan saat masuk museum. 

Berkunjung ke museum ini, Anda akan menemukan keberagaman hidup dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal kematian. Di sini ada beragam model pemakaman dan tradisi penguburan yang ada di Nusantara. Selain itu, kisah-kisah kematian unik juga dapat Anda terima melalui museum ini.

Tak hanya mendapat unsur seramnya saja, museum ini juga memberikan pengetahuan yang berguna bagi pengunjung. Di sini, Anda akan mendapat informasi seputar kematian yang dikemas secara informatif.

Museum ini buka mulai dari Senin hingga Jumat, pukul 10:00 – 16:00. Berani ke sana?

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Museum Santet

2. Museum Santet

Museum Santet sebenarnya bagian dari Museum Kesehatan Dr Adhyatma Depkes RI. Terdapat tiga area di museum ini yaitu, kesehatan dan pendidikan, kebudayaan, serta kesehatan reproduksi dan museum luar.

Di museum ini, Anda bisa melihat realita masyarakat Indonesia yang masih mempercayai hal mistik terkait dunia pengobatan. Terdapat barang-barang yang berbau mistis tetapi dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.

Misalnya, terdapat boneka jelangkung yang dikenal sebagai permainan mistik untuk mendiagnosa penyakit dan pengobatan. Boneka jelangkung tersebut harus dipegang oleh dua anak yang masih suci dan dipandu seorang pawing.

Selain itu, ada juga boneka Nini Towok, sebuah permainan dengan ritual untuk menjaga keselamatan desa dan menolak bala. Terdapat pula dokumentasi upaya masyarakat awam yang menangani penderita kelainan mental dengan cara dipasung.

Tak hanya itu, museum ni juga menyimpan koleksi terapi pakaian dan music yang diperaya dapat menyembuhkan penyakit. Isinya antara lain kain ulos Batak, selendang kuning yang dipercaya masyarakat Dayak bisa menolak bala.

Dari banyak ruangan, terdapat satu ruangan tertutup dan terkunci. Di bagian pintu ruangan tersebut, tertulis “Dunia lain”. Menurut informasi, tidak semua orang bisa masuk ruangan tersebut. Untuk menuju ruangan itu, Anda harus melewati Lorong dengan deretan peti mati dan kuali.  

(Kezia Priscilla - Mahasiswa UMN)