Sukses

Atasi Masalah Air Bersih, Pemkab Gresik Luncurkan Program Kampung Pudak Ayu

Pemkab Gresik meluncurkan Program Kampung Pudak Ayu untuk menyelesaikan masalah air bersih, sampah, sistem drainase dan pengembangan usaha mikro di dasawisma.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur meluncurkan program Kampung Pudak Ayu pada Selasa (5/11/2019). Kegiatan ini berlangsung di Tugu Perumahan Bakti Pertiwi Wetan wilayah kelurahan Sidokumpul Gresik.

Program "Kampung Pudak Ayu" yaitu penyedotan kakus untuk dasa wisma secara kolektif, aman dan kontinyu. Penyedotannya dilakukan secara kolektif dan terjadwal. Program ini dilaksanakan pada setiap dasawisma dengan berbagai kemudahan yaitu pembayarannya bisa diangsur atau patungan dalam satu kali penyedotan.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim mengapresiasi masyarakat Kelurahan Sidokumpul yang antusias ikut program tersebut. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat peduli pada lingkungan.

"Yang kita laksanakan saat ini adalah bagian dari kepedulian kita pada lingkungan dan kebersihan. Kegiatan ini semata untuk menjaga tersedianya air bersih dan satitasi yang aman.  Hal ini merupakan bagian dari ibadah, karena kebersihan sebagian dari iman," ujar Qosim.

Diharapkan program ini juga dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah air bersih, sampah, sistem drainase, dan pengembangan usaha mikro di dasawisma.

Harapan ke depan, dengan terbentuknya kampung Pudak Ayu di Gresik, tidak hanya masalah lumpur tinja saja yang akan ditangani, tapi dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah air bersih, sampah, system drainase, maupun pengembangan usaha mikro di dasawisma.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kerja Sama dengan USAID

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Gunawan Setijadi mengatakan, pengelolaan tinja di Kabupaten Gresik dilaksanakan oleh UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik (PLCD) Dinas PUTR. Program ini sebagai tindak lanjut dan melengkapi program aplikasi Go Ploong yang telah mendunia.

Gunawan menuturkan, pihaknya saat ini memiliki satu unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Betoyoguci Manyar dengan kapasitas 45 m3/hari, 2 truk armada sedot tinja (kapasitas 3 m3 dan 4 m3). 134 unit IPAL Skala Permukiman (5.182 sambungan rumah). 589 tangki septik (775 sambungan rumah).

"Setelah kami sensus pada 2.000 rumah, yang berminat menjadi pelanggan 934 rumah. Kami bekerjasama dengan PKK dan dasa wisma di tingkat desa, karena penyedotan yang kami lakukan secara kolektif dan terjadwal untuk setiap dasawisma. Misalnya dalam setiap 3 tahun kami menyedot tinja untuk satu dasawisma. Pembayarannya bisa diangsur atau patungan dengan biaya yang sangat ringan," ujar Gunawan.

Sebagai contoh, di Kelurahan Sidokumpul RW 06 dan RW 03 memiliki 27 dasawisma dan saat ini telah terbentuk 27 Kampung Pudak Ayu dengan beranggotakan sebanyak 428 rumah.

Dasa Wisma akan memperoleh SK dari Kepala Desa/Lurah untuk menjadi Kampung Pudak Ayu dan kemudian akan diregistrasi di Dinas PUTR untuk mendapatkan sertifikat layanan lumpur tinja.

Peluncuran program Pudak ayu ini banyak mendapat perhatian dari berbagai institusi. Tampak hadir perwakilan USAID Indonesia, USAID IUWASH PLUS Alifah Lestari, Perwakilan dari PPLP Kementrian PU dan Perumahan Rakyat Perwakilan Balai Praswil, Bappeda, Dinas Perkim Provinsi Jawa Timur, perwakilan AUSAID PAO sAIIG Indonesia, dan beberapa Kepala OPD Pemkab Gresik.

Program ini hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan USAID Indonesia Urban Water And Sanitation dan Hygiene 'Penyehat Lingkungan Untuk Semua' (IUWASH PLUS) serta beberapa pihak terkait.

Â