Sukses

Perjalanan Bayi Kembar Siam Aqila-Azila hingga Pulang ke Kendari

Usai menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo, tim penanganan kembar siam RSUD Dr Soetomo menyatakan kondisi kesehatan dan fisik Aqila dan Azila semakin membaik.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang dari bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Azila dan Aqila. Usai menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo, tim penanganan kembar siam RSUD Dr Soetomo menyatakan kondisi kesehatan dan fisik Aqila dan Azila semakin membaik usai operasi pemisahan pada Agustus 2019.

"Benar, besok Aqila-Azila akan dipulangkan ke Kendari dan rencananya dilepas oleh Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi," ujar Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto mengutip Antara, Kamis 14 Agustus 2019.

Agus Harianto menuturkan, setelah operasi pemisahan yang dilakukan tiga bulan lalu, kondisi Aqila dan Azila semakin membaik dan siap untuk pulang. Meski demikian, Agus menuturkan, pihaknya akan tetap memantau kondisi Aqila dan Azila.

Selain itu, Aqila dan Azila akan mendapatkan perawatan seumur hidup meski sudah tidak dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Yuk kembali melihat perjalanan bayi kembar siam ini melewati operasi panjang hingga berhasil yang dikutip dari Antara ditulis Jumat (15/11/2019):

1.Jalani Perawatan di RSUD dr Soetomo

Bayi kembar siam Aqila dan Azila berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara.  Sebelum dirawat di RSUD dr Soetomo, putri kembar dari pasangan Silvina Dewi dan Jayasri ini merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

Kembar siam ini mulai menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya pada 1 Agustus 2019. Silvina menuturkan, kalau dirinya mengetahui Aqila dan Azila kembar siam saat masih empat bulan di kandungan. Ia sudah mempersiapkan diri, belajar menerima berkat dukungan keluarga dan warga Kendari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Berhasil Dipisahkan

2. Berhasil Dipisahkan Setelah Lima Jam Operasi

Operasi pemisahan bayi kembar siam Aqila dan Azila ini melibatkan sekitar 70 dokter dari berbagai disiplin ilmu. Sebelumnya diperkirakan operasi pemisahan ini berlangsung selama 12 jam. Namun, operasi saat bayi kembar siam berusia 18 bulan itu memakan waktu lima jam yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB pada 14 Agustus 2019. Operasi dilaksanakan di ruang operasi di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD dr Soetomo Surabaya.

Operasi tersebut dipimpin oleh dr Agus Harianto SpA. Tim dokter hati-hati memisahkan liver Azila dan Aqila yang saling menempel. Sekitar pukul 10.40 WIB, Wakil Ketua Tim Kembar Siam Dr Poerwadi SpBA (K) memberi kabar membahagiakan kalau liver dan dinding perut kedua bayi telah berhasil dipisahkan.

Meski demikian, dokter spesialis bedah melanjutkan kalau bayi Aqila mengalami hernia umbilica, yang berarti memiliki pusar bolong dengan posisi usus masuk ke dalam.

Melihat kondisi itu, satu tali pusar diberikan pada Aqila, sementara Azila akan menerima pusar buatan. Kemudian tim dokter menghadapi tantangan terbesar kedua yaitu pemisahan jantung. Hal ini karena jantung juga menempel dan dikhawatirkan apabila selaput jantung tidak terpisah.

Sesudah jalani operasi menit demi menit, waktu menunjukkan pukul 11.55 WIB, kabar menggembiarakan datang dari ruang operasi. Aqila dan Azila berhasil dipisahkan terngiang di ruangan monitor tempat keluarga kedua bayi perempuan.

3. Bayi Azila dipasang plat dan sempat dibedah ulang

Azila menjalani operasi rekonstruksi dengan dipasang plat sebagai pengganti tulang dadanya. Dokter spesialis bedah toraks dr Heroe Soebrono menuturkan, plat yang dipasang panjangnya mencapai 10 centimeter.

“Awalnya saya punya beberapa strategi untuk Azila. Seperti tulang dada yang dibuat dari anyaman kawat tapi akhirnya memakai plat. Sebab anyaman kawat selain memakan waktu juga kekuatannya kurang,” ujar Heroe.

Pihaknya memasang tiga plat yang merupakan logam mulia berbentuk seperti lempengan kecil yang diskrub sehingga tidak bereaksi dengan tubuh.

Selain itu, Azila sempat dibedah ulang. Spesialis bedah plastik, rekonstruksi dan estetik RSUD Dr Soetomo Prof David Perdanakusuma menuturkan, tindakan bedah ulang dilakukan tim dokter karena kulit Azila sempat pucat yang menandakan ada ketegangan.

“Kemudian Azila sempat sesak nafas karena perut ketahan yang membuat respons nafas lebih dalam. Sehingga dibuka lagi dan cukup baik kami pasang lagi,” ujar David.

3 dari 3 halaman

Pascaoperasi

4.Pascaoperasi Diisolasi Selama Seminggu

Usai operasi, Aqila dan Azila menjalani masa isolasi selama seminggu setelah operasi pemisahan pada Rabu, 14 Agustus 2019.

“Satu minggu pertama akan diisolasi di ICU agar tidak terjadi infeksi pada bayi,” ujar Wakil Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Poerwadi.

Ia menuturkan, terjadinya infeksi pascaoperasi pemisahan adalah paling diantisipasi tim dokter. Lantaran operasi pemisahan bayi kembar siam itu berlangsung tiga jam lebih.

Kemudian luka yang luas serta kurangnya jaringan juga dapat menyebabkan infeksi. Akan tetapi, tim dokter telah mengantisipasi hal itu dengan langkah asepsi dan juga antisepsis. Selain itu, pencegahan dilakukan dengan pemberian antibiotika profilaksis.

“Infeksi bisa terjadi karena terfusi organ yaitu aliran darah ke organ menurun karena gangguan pernafasan, gangguan aliran darah, kedinginan dan kebanyakan orang,” tutur dia.

Poerwadi optimistis pascaoperasi pemisahan, harapan hidup terhadap dua bayi itu sangat tinggi. Hal itu merujuk kedua bayi yang masing-masing punya organ dalam.

“Harapan hidup tinggi. Masing-masing punya organ dalam. Diagnosa umur satu bulan survival dan bisa dipisahkan. Walaupun bayi hijau ada celah di biliknya,” kata dia.

5.Dipindah dari ICU

Bayi Aqila dan Azila dipindahkan dari ICU dengan waktu yang berbeda. Aqila dipindahkan dari ruang ICU ke ruangan rawat inap RSUD Dr Soetomo setelah kondisinya dinyatakan semakin baik. Bayi Aqila dipindahkan pada Agustus 2019.

“Hari keenam pascapemisahan Aqila sehat sudah tanpa infuse dan minum penuh. Artinya Aqila dalam kondisi sehat dan diputuskan tim dipindah ke ruangan Bobo,” ujar Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto.

Meski cukup sehat, bayi Aqila belum bisa tidur dengan posisi tengkurap karena luka operasinya yang belum kering. Bayi Aqila juga merasa paling nyaman saat miring karena sejak 17 bulan Aqila dan Azila dempet.

Sementara itu, Azila dipindahkan dari ruang ICU ke ruangan rawat inap RSUD Dr Soetomo Surabaya pada awal September 2019.

Aqila dan Azila pun sekamar seiring permintaan orangtua. Diharapkan dengan kembali bersatu dalam satu kamar dapat menjadi stimulus bayi sembuh dan usaha bertahan hidup Azila karena dekat kembali dengan Aqila.