Sukses

Tips Mendaki Gunung Ala Mahasiswa Pecinta Alam Prapala Surabaya

Mendaki gunung salah satu kegiatan yang disukai anak muda. Apalagi saat ini, kegiatan mendaki gunung makin digandrungi.

Liputan6.com, Surabaya - Mendaki gunung salah satu kegiatan yang disukai anak muda. Apalagi saat ini, kegiatan mendaki gunung makin digandrungi. Ini juga didukung dari perkembangan media sosial yang menunjukkan unggahan para pendaki sehingga memikat untuk mendaki.

Meski demikian, kegiatan mendaki gunung perlu persiapan matang. Bahkan pendaki yang sering mendaki gunung pun masih harus mempersiapkan perjalanannya dengan baik dan matang. Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Prapanca Pecinta Alam (Prapala) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikosa)-Almamater Wartawan Surabaya (AWS) pun membagi tips pendakian agar tidak tersesat dan tetap enjoy di gunung.

Ketua Pelaksana Diklatsar ke-27 Prapala Stikosa-AWS, Nanda menuturkan, salah satu materi pertama diberikan yaitu materi navigasi darat. Materi Navigasi Darat ini adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.

"Pada materi Peta akan dijelaskan tentang cara membaca judul peta, nomor peta, koordinat peta, kontur, skala, dan legenda peta. Sedangkan kompas terdiri dari badan, jarum dan skala penunjuk. Dan jika kedua alat ini digabungkan akan menghasilkan pemahaman orientasi peta, Resection, Azimuth atau Back Azimuth," kata dia, saat menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) ke-27 tahun 2019, Selasa, 19 November 2019.

Selanjutnya ada materi Survival atau seni bertahan hidup di alam bebas dengan cara membangun mental yang tepat. Biasanya pemicu stres dalam survival adalah kesepian, kelelahan, hawa dingin dan panas, lapar dan haus, ketakutan, dan panik.

"Jika sudah dalam keadaan tersebut maka prioritas survival adalah membangun sikap mental positif, membangun tempat perlindungan, membuat api, memasang pemancaran tanda mencari sumber air dan memanajemen makanan atau mencari makanan tumbuhan atau yang aman dan tidak beracun," ucapnya.

Kemudian ada materi manajemen perjalanan yang terdiri dari kemampuan teknis, kemampuan fisik, kemampuan kemanusiaan, kemampuan pemahaman lingkungan, pengetahuan medan, rencana perjalanan, serta pemilihan peralatan untuk mendaki gunung.

"Pemilihan peralatan ini disesuaikan dengan perjalanan yang akan ditempuh dan harus membuat list atau daftar peralatan yang dibawa, cek dan test kelayakan peralatan, pakaian dalam, pakaian biasa dan jaket, sepatu, ransel yang cocok dengan daftar peralatan yang akan dibawa, alat penerangan, tenda serta sleepping bag," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selanjutnya ada materi Packing. Dalam praktiknya, prinsip dasar dalam mempacking adalah kelompokkan barang sesuai kegunaannya seperti pakaian, makanan dan sleepping bag dan bungkus dengan plastik supaya aman dari air hujan maupun saat melintasi sungai.

Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan seperti jas hujan diletakan di posisi paling atas di dalam maupun luar ransel. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak.

"Selanjutnya hindari membawa barang yang digantungkan diluar atau samping ransel dan selalu membawa kantung plastik kosong yang bisa difungsikan sebagai tempat sampah maupun menangkap air hujan saat kehabisan air," ucapnya.

Selanjutnya ada materi manajemen logistik atau kalori yang digunakan ingin membawa bahan makanan yang akan dibawa dalam perjalanan dengan berbagai pertimbangan agar efisien, ekonomis, dan tidak terlalu berat serta tidak menghabiskan banyak tempat pada ransel yang dibawa.

"Dalam pemilihan bahan makanan harus mempertimbangkan nutrisi, kalori, karbohidrat, lemak, serat, minuman dan ukuran makanan serta mempertimbangkan membawa kompor lapangan berbahan bakar padat, cair, maupun gas supaya praktis dimasukan ke dalam ransel," ujarnya. 

Â