Sukses

Hari Guru Nasional, Pemkot Surabaya Bakal Resmikan Museum Pendidikan

Di museum pendidikan ini ada beragam benda bersejarah lintas massa. Koleksi yang ada di museum ini dipasang berdasarkan klasifikasi periode perkembangan pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur memiliki museum baru yaitu museum pendidikan. Museum pendidikan ini diresmikan tepat pada peringatan hari guru nasional pada 25 November.

Mengutip instagram @surabaya, Senin (25/11/2019), di museum pendidikan ini ada beragam benda bersejarah lintas massa. Koleksi yang ada di museum ini dipasang berdasarkan klasifikasi periode perkembangan pendidikan.

Di museum ini akan tersedia kurang lebih 800 benda bersejarah lintas masa mulai dari pendidikan prasejarah hingga pendidikan masa kini. Di museum ini juga terdapat diorama yang menggambarkan suasana kelas tempo dulu. Adapun gedung ini menjadi saksi bisu perjalanan taman siswa di Surabaya, Jawa Timur.

Museum Pendidikan menempati lahan seluas 1.452 meter persegi yang terletak di Jalan Genteng Kali Nomor 10. Bangunan eks Sekolah Taman Siswa tersebut sebelumnya milik asing, Tiongkok. Museum ini juga ramah untuk penyandang disabilitas. Salah satunya memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas yang akan dilengkapi Ram (Jalur alternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga). 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan, koleksi benda di Museum Pendidikan akan dipajang berdasarkan klasifikasi di setiap periode perkembangan pendidikan.

Ia menuturkan, ada koleksi pra-aksara yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, hingga orangtua mengajarkan pendidikan kepada anak-anaknya zaman itu dengan lengkap.

"Jadi bagaimana pada waktu itu orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya juga sudah ada,” ujar dia dilansir Antara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, Antiek menuturkan, aneka ragam koleksi yang dikumpulkan di antaranya pendidikan pada masa kerajaan, mulai dari pengenalan sejarah pendidikan masa klasik, mengenalkan huruf Jawa, dan sebuah padepokan pendidikan berbasis agama dan pendidikan di masa kolonial.

Di museum ini juga terdapat koleksi masa perjuangan pahlawan dan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Di museum itu juga ada infografis yang menceritakan perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Selain itu, di museum ini juga terdapat peragaan suasana kelas tempo dulu. Ditampilkan juga alat pendukungnya seperti buku kurikulum SD-SMA, lampu teplok, lampu petromak, lilin dan sarana papan tulis. Koleksi museum juga ada dokumen-dokumen bersejarah lainnya seperti manuskrip kuno, lontar, huruf Jawa dan selebaran tulisan hiragana.

Antiek menuturkan, benda-benda itu dikumpulkan dari berbagai pihak yaitu komunitas, lembaga lain dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.