Sukses

BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang di Wilayah Jawa Timur Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperingatkan cuaca ekstrem tiga hari di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperingatkan cuaca ekstrem tiga hari di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Mengutip akun instagram @infobmkgjuanda, Kamis (28/11/2019), BMKG mewaspadai potensi cuaca ekstrem yaitu hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Situbondo.

Pada 28 November 2019, BMKG menyebutkan hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir pada pagi hari di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Kemudian pada siang hari di wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Situbondo.

Kemudian pada 29 November 2019, siang hari di Batu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Situbondo.

Pada 30 November 2019, waspadai angin kencang pada pagi hari di Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo. Lalu pada siang hari di wilayah Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto menuturkan, peningkatan tekanan udara di Siberia dan Asia Timur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan terjadinya penguatan desakan massa udara dingin dari wilayah Asia mendekati kawasan ekuator.

Desakan ini memberikan pasokan uap air yang cukup dapat menyebabkan pembentukan hujan yang signifikan di Indonesia. Sementara itu, angin timuran dari wilayah Australia masih cukup kuat dan menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin yang memanjang di Indonesia bagian utara dalam beberapa hari ke depan.

"Berdasarkan kondisi itu, kami memperkirakan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan di Jawa Timur,” ujar Teguh saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Kamis (28/11/2019).

Teguh mengimbau warga agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi dampak lanjutan akibat hujan lebat yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Surabaya Masuki Musim Hujan pada Akhir November

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi musim hujan di Surabaya, Jawa Timur mulai akhir November 2019. Meski demikian, hujan telah turun di sejumlah wilayah di Surabaya.

"Untuk wilayah Surabaya diperkirakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian ke-3 atau akhir November. Memang sebagian wilayah Jawa Timur sudah terdapat beberapa kasus hujan lebat,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, 16 November 2019.

Teguh menuturkan, suhu udara di Surabaya akan relatif turun memasuki musim hujan. Diperkirakan suhu udara maksimal 35-36 derajat celsius.

Sebelumnya suhu udara panas dan gerah memasuki musim penghujan. Teguh mengatakan, kalau panas lebih cenderung kepada tutupan awan pada malam hari sehingga radiasi balik yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan tidak bisa keluar menuju angkasa.

Sedangkan untuk prediksi cuaca Sabtu pekan ini di Surabaya, suhu udara sekitar 27-34 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 km per jam. Kelembapan sekitar 50-80 persen.

BMKG menyatakan, sejumlah wilayah mulai memasuki musim pancaroba atau masa peralihan musim kemarau ke musim hujan pada awal November. Pada musim pancaroba, frekuensi hujan lebat bahkan sangat lebat disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat bisa terjadi.