Sukses

5 Tempat Bersejarah di Surabaya yang Disulap Menjadi Museum

Beberapa lokasi bersejarah di Surabaya disulap menjadi museum dan dapat memberikan edukasi bagi generasi muda.

Liputan6.com, Jakarta Surabaya disebut sebagai salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah panjang setelah Jakarta (Batavia). Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Pahlawan ini. 

Hingga kini ada beberapa bangunan bersejarah di Surabaya hasil peninggalan Belanda yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Sejak kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, Surabaya tak henti-hentinya membangun kotanya menjadi kota yang indah dan layak untuk warganya.

Berbagai sarana dibangun dan dirawat dengan baik. Tak hanya mengubah kotanya menjadi modern dan indah, tapi Surabaya juga diubah menjadi kota yang kaya akan sejarah. Hal ini dibuktikan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan merawat lokasi-lokasi bersejarah yang ada di terbesar nomer dua di Indonesia ini.

Bahkan kini beberapa lokasi bersejarah tersebut disulap menjadi museum sehingga mampu memberikan edukasi atau informasi bagi generasi muda. Berikut 5 lokasi bersejarah yang disulap menjadi museum yang Liputan6.com rangkum dari Humas Surabaya, Jumat (29/11/2019).

2 dari 6 halaman

1. Gedung Siola

Gedung Siola merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November di Surabaya. Gedung Siola ini dahulu bernama White Laidlaw. Gedung ini didirikan pertama kali pada 1877 dan ditempati oleh Toko Whiteaway Laidlaw&Co milik pengusaha Inggris (Robert Laidlaw).

Tempat ini menjual tekstil dan pakaian dan selanjutnya berkembang menjadi toserba terbesar di wilayah Hindia Belanda. Sekarang gedung ini disulap menjadi museum dengan nama Museum Kota Surabaya.

Museum Kota Surabaya ini berisi sekitar 1.000 benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Surabaya dari waktu ke waktu. Museum yang berlokasi di lantai 1 Gedung Siola ini dibuka sejak 3 Mei 2015.

3 dari 6 halaman

2. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan merupakan monumen yang menjadi markas tanah Kota Surabaya. Monumen ini berbentuk paku terbalik dengan tinggi 41,15 meter. Tugu pahlawan didirikan pada 10 November 1951 dan diresmikan pada 10 November 1952 oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

Pembangunan monumen ini bertujuan untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Dan pada 10 November 1991 lokasi Tugu Pahlawan disulap dan dibangun sebuah museum.

Museum tersebut adalah Museum Sepuluh November dengan luas 1.366 meter persegi pada kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah di areal Komplek Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan oleh Presiden RI ke-4, KH. Abdul Rahman Wachid pada 19 Februari 2000.

4 dari 6 halaman

3. Rumah HOS Tjokroaminito

Rumah pahlawan nasional HOS Tjokroaminito beserta keluarganya kini disulap menjadi Museum HOS Tjokroaminito. HOS Tjokroaminito adalah guru bangsa sehingga banyak tokoh-tokoh besar yang belajar dan berdiskusi hingga tinggal di rumah itu.

Pada 27 November 2017, museum ini diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai salah satu destinasi wisata sejarah. Pengunjung dapat melihat ruang tidur dan ruang tamu keluarga HOS Tjokroaminoto, hingga kamar tempat menginap Ir. Soekarno ketika masih bersekolah.

5 dari 6 halaman

4. Rumah WR. Soepratman

Sama seperti HOS Tjokroaminito, rumah pahlawan nasional WR. Soepratman juga kini disulap menjadi museum yang edukatif. Dibangun pada abad ke-20, rumah ini ditempati oleh pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf (W.R.) Soepratman setelah pindah dari Pemalang ke Surabaya pada 1937.

Museum ini diresmikan bertepatan dengan Hari Pahlwan yakni 10 November 2018. Terdapat foto-foto sejarah serta replika yang berhubungan dengan WR Soepratman. Mulai dari foto orang tua WR Soepratman, replika baju hingga replika biola yang dikenal selalu dibawa oleh pria kelahiran 09 Maret 1903 itu.

6 dari 6 halaman

5. Gedung Nasional Indonesia

Salah satu bangunan bersejarah yang ada di Surabaya adalah Gedung Nasional Indonesia, yang berlokasi di Jalan Bubutan. Gedung ini dibangun atas inisiatif Dr. Soetomo sepulangnya ia dari menyelesaikan studi di Amsterdam dan menjadi saksi dari pergerakan pemuda-pemuda Indonesia di sana.

Kini gedung tersebut disulap menjadi Museum Dr. Soetomo. Museum Dr. Soetomo adalah museum khusus yang menampilkan riwayat hidup Dr Soetomo, tokoh pergerakan sekaligus salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo.

Museum ini diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada November 2017. Museum Dr. Soetomo menyimpan 328  koleksi berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto.

Video Terkini