Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Â Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyiagakan sebanyak 200 orang personel yang akan bertugas untuk mengantisipasi bencana alam di kabupaten setempat saat pergantian dan selama musim hujan pada 2019 seperti saat ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Dwijo Prawiro mengatakan, selain menyiagakan personel petugas juga memetakan wilayah mana saja di Sidoarjo yang berpotensi terjadi bencana alam.
"Kami menyiagakan 200 personel tanggap bencana, termasuk juga sejumlah kendaraan operasional penanganan bencana juga ikut digelar," tutur dia saat Apel Siaga Tanggap Bencana di Alun-alun Sidoarjo.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, apel dilaksanakan dalam rangka memberikan pengarahan sesuai dengan prediksi BMKG Juanda, di mana musim hujan terjadi pada bulan Desember.
"Sejumlah titik rawan bencana sudah diantisipasi oleh BPBD Sidoarjo," kata dia demikian mengutip Antara, Rabu, 5 Desember 2019.
Ia mengatakan, selama kurun waktu tahun 2019 telah terjadi 10 kali bencana angin puting beliung di beberapa kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.
"Daerah yang rawan di antaranya Kecamatan Sedati, Kecamatan Waru dan juga di Kecamatan Tulangan,"Â ujar dia.
Sedangkan untuk wilayah yang rawan banjir, kata dia, berada di Kecamatan Jabon, Kecamatan Porong, Kecamatan Waru dan Kecamatan Kota, Sidoarjo.
"Kami sudah siagakan 200 personel menghadapi musim hujan yang diprediksi BMKG terjadi mulai bulan Desember ini, kami akan lakukan pengecekan lagi seluruh kendaraan yang akan dipakai untuk tanggap bencana," katanya.
Dwijo juga menyampaikan bencana kebakaran sepanjang tahun 2019 telah terjadi sekitar 450 kali, saat ini BPBD sudah membangun pos pemadam kebakaran di enam kecamatan.
"Targetnya 18 kecamatan memiliki posko pemadam kebakaran," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kata Bupati Sidoarjo
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengajak semua pihak, baik institusi pemerintah, swasta, seluruh jajaran keamanan, kesehatan dan instansi terkait lainnya, untuk merapatkan barisan.
"Meningkatkan koordinasi secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan dengan semangat jiwa gotong royong," katanya.
Bupati yang akrab dipanggil Abah Ipul ini menjelaskan, kesiapsiagaan personel dan kendaraan operasional tanggap bencana merupakan bagian dari upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat. "Yakni perlindungan dari ancaman dan dampak bencana yang akan mungkin terjadi," katanya.
Advertisement