Sukses

Polrestabes Surabaya Tembak Pelaku Begal Sadis

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menuturkan, tersangka MH bukan pemain baru dalam kasus pencurian dengan kekerasan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya menembak mati begal sadis berinisial MH (31) warga Balongsari Madya, Surabaya, Jawa Timur. Pelaku yang melakukan kekerasan kepada korban dalam aksinya ini juga tercatat sebagai residivis kasus narkoba.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menuturkan, tersangka MH bukan pemain baru dalam kasus pencurian dengan kekerasan ini. Berdasarkan catatan polisi, pelaku sudah 12 kali membegal di Surabaya. Selain itu, pelaku juga tercatat residivis kasus narkoba. Dalam kasus itu, pelaku pernah di penjara tiga tahun.

"Jadi waktu itu ada sepasang muda mudi menggunakan sepeda motor Scoppy. Kemudian dirampas sepedanya. Karena mencoba mempertahankan hak miliknya, korban dianiaya dengan menggunakan sajam hingga jari dan kakinya putus,” ujar Sandi, Jumat (6/12/2019), mengutip Merdeka.

Usai beraksi, pelaku begal berencana melarikan diri ke Madura untuk menjual hasil curian. Namun, hal itu berhasil dicegah. MH diringkus di kawasan Citra Raya. Polisi terpaksa menembak dadanya karena menyerang petugas dengan celurit.

"Tersangka lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, yang bersangkutan meninggal saat di perjalanan,” ujar dia.

 

Reporter: Erwin Yohanes

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kondisi Korban

Sementara itu, korban SE  (21) mengalami luka parah di kaki dan tangan bahkan harus diamputasi. SE dibegal MH dan rekannya di Jalan Satelit Selatan Surabaya pada 4 Desember 2019.

Selain menembak mati MH, polisi juga menangkap rekannya yaitu Noval Rinaldy (22). Dalam aksinya, pelaku yang masih berusia muda itu berpean sebagai joki. Dia mengaku mendapatkan upah dari Hartono Rp 1,2 juta untuk setiap motor dijual ke Madura.

Modusnya, kedua pelaku ini berkeliling di Surabaya untuk mencari korbannya. "Sasaran mereka tidak khusus, mereka mobile. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Kalau ditanya orang tidak dikenal mending dibawa ke kantor polisi terdekat. Supaya lebih aman kalau ada yang mencurigakan," tutur dia.

Sandi menegaskan tidak akan segan-segan menindak tegas terukur terhadap para pelaku yang beraksi di Surabaya. Apalagi hingga pelaku melukai korbannya dan nekat melawan petugas.