Sukses

Jadi Pembicara di Turki, Wali Kota Risma Bakal Bawa Banyak Koper

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) akan mempromosikan Surabaya, Jawa Timur dalam forum internasional bertajuk “International Forum of Women in Local Governments” di Ankara, Turki.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) akan mempromosikan Surabaya, Jawa Timur dalam forum internasional bertajuk “International Forum of Women in Local Governments” di Ankara, Turki.

Berbagai hasil produksi UMKM Kota Pahlawan, pun Risma bawa. Tujuannya, supaya orang luar negeri mengenal lebih jauh tentang Surabaya dan barang-barang hasil produksinya.

Dia menuturkan, dalam setiap forum Internasional yang diikuti, orang luar negeri selalu tertarik dengan barang-barang atau produk UMKM yang dibawa. Seperti kue kering dan aneka olahan minuman.

"Makanya kadang koper saya banyak. Kalau ada pertemuan (forum), langsung saya buka, saya bagi-bagi. Jadi selanjutnya mereka pesan sendiri, karena di sini (kemasan produk) sudah ada alamatnya (kontak),” kata Risma, Selasa (10/12/2019).

Keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam menerapkan program pemberdayaan dan perlindungan hak-hak perempuan di Kota Pahlawan, ternyata memantik perhatian dunia, termasuk Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Bertepatan pada momen perayaan ‘Hari Hak Perempuan’ yang berlangsung setiap 5 Desember di Turki, Presiden Erdogan melalui Duta Besar RI di Ankara, mengundang Risma untuk menjadi keynote speaker dalam forum bertajuk ‘International Forum of Women in Local Governments’.

Forum Internasional ini, berlangsung selama dua hari, yakni 11-12 Desember 2019 di ATO Congresium, Ankara Turki. Selain Risma, ada pula 17 wali kota perempuan dari beberapa Negara juga hadir dalam forum tersebut.

Risma mengatakan, undangan keynote speaker dari tim Presiden Turki itu disampaikan melalui Duta Besar RI di Ankara. Presiden kelahiran 26 Februari 1954 di Istanbul Turki ini ingin, supaya Risma menjadi keynote speaker dalam forum yang diadakan partai yang didirikannya.

"Pak Dubes (Duta Besar RI) telepon kalau dia diminta timnya Presiden Erdogan untuk ngundang saya bicara di sana. Karena dia ada forum, itu yang menggadakan partainya Pak Presiden Erdogan, tapi kaum perempuannya (AK Party Women's Wing) untuk menjadi pembicara sebagai pemimpin perempuan,” kata dia.

Wali Kota Surabaya ini mengakui, sebelumnya sudah dua kali bertemu dengan Presiden Turki, Erdogan. Pertama, ketika menjadi pembicara di Istanbul Turki, dan kedua di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.

"Yang pertama waktu aku bicara di Istanbul, waktu berjuang agar Surabaya menjadi house (tuan rumah) Startup Nations Summit 2018. Kemudian kedua, kemarin waktu aku bicara di Markas PBB," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dalam forum yang berlangsung di Markas PBB tersebut, Risma berada satu panel bersama Presiden Turki, Erdogan. Kala itu, Risma sempat ditawari langsung oleh Presiden Erdogan untuk diundang menjadi keynote speaker dalam rangka perayaan ‘Hari Hak Perempuan’ di Turki.

"Aku satu panel dengan Presiden Erdogan. Kemudian tak iyakan," ujar Risma.

Nantinya, dalam forum yang berlangsung di ibu kota Turki tersebut, Risma menjadi keynote speaker pada hari pertama yang berlangsung 11 Desember 2019.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini bakal membagikan cerita tentang keberhasilan Kota Surabaya dalam berbagai program pemberdayaan perempuan.

Namun, pada hari pertama itu, hanya Wali Kota Risma dan Presiden Erdogan yang menjadi keynote speaker. Sementara itu, 17 wali kota perempuan lain, akan mengikuti sesi panel di hari kedua.

"Di sana (Ankara, Turki) saya bicara apa-apa yang sudah kami lakukan di Surabaya. Fokusnya tentang pemberdayaan perempuan,” kata Risma.

Menariknya, setelah forum di hari kedua berlangsung, akan ada penandatanganan naskah kerja sama antar dua kota dan disaksikan oleh Presiden Turki, Erdogan. Yakni, antara Kota Surabaya dengan Gaziantep City Turki, yang memiliki kesamaan dipimpin oleh wali kota perempuan.