Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, kehadiran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya/Unusa Accounting and Financial Center (AFC) akan mendukung program one pesantren one product (OPOP) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Unusa AFC bakal menyajikan berbagai informasi tentang keuangan, baik perbankan maupun produk Industri Keuangan non Perbankan (IKNB) seperti asuransi, pegadaian, reksa dana, saham, bahkan fintech (financial technology) yang sedang marak.
"Para santripreneur yang lahir melalui OPOP tentu sangat membutuhkan berbagai informasi tentang keuangan maupun permodalan yang benar. Dan itu nantinya bisa diperoleh melalui Unusa AFC," ungkap Khofifah, Kamis (12/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Unusa AFC bakal menyajikan berbagai informasi tentang keuangan, baik perbankan maupun produk Industri Keuangan nonPerbankan (IKNB) seperti asuransi, pegadaian, reksa dana, saham, bahkan fintech (financial technology) yang sedang marak.
"Para santripreneur yang lahir melalui OPOP tentu sangat membutuhkan berbagai informasi tentang keuangan maupun permodalan yang benar. Dan itu nantinya bisa diperoleh melalui Unusa AFC,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Prof. Dr Achmad Jazidie menuturkan, Unusa bisa membantu masyarakat dalam memberikan pemahaman akan pentingnya akuntansi keuangan melalui Unusa AFC.
"Kami bersyukur karena hari ini Gubernur Jawa Timur berkenan meresmikan Rumah Unusa AFC. Selain itu kami sangat bangga karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat secara khusus mempercayakan program SI-Pinter Keuangan Jatim kepada Unusa,” kata dia.
Unusa AFC bakal menjadi pusat informasi bagi masyarakat umum dan anak muda Jawa Timur tentang keuangan dan akuntansi. "OJK memerlukan kami sebagai mediator baik kepada mahasiswa dan masyarakat. Dan kami siap menjadi garda depan OJK dalam memberi informasi yang benar tentang keuangan dan akuntansi," kata Achmad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
OJK Luncurkan SI-Pinter
Pada saat yang bersamaan pula Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, didampingi Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam, Prof. Mohammad Nuh, Rektor Unusa, dan Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur meluncurkan program OJK, SI-Pinter Keuangan Jatim yakni Sentra Informasi dan Pelatihan Inklusi & AMP; Literasi Keuangan Jawa Timur, di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa, Kampus B Jemursari Surabaya.
Jazidie mengatakan, melalui Si Pinter Keuangan Jatim, bakal digelar berbagai pelatihan, seminar, workshop, talkshow tentang keuangan yang bisa dimanfaatkan seluruh stakeholder keuangan dan bisnis di Jatim. Tujuannya agar masyarakat Jatim semakin melek keuangan, termasuk para santripreneur.
Menurut Jazidie, secara internal Unusa AFC tentu juga bermanfaat buat mahasiswa Unusa karena menjadi tempat praktik kerja. Lantaran saat bekerja mahasiswa akuntansi harus memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang beragam produk industri keuangan non-bank.
“Kami sadar bahwa mahasiswa kami harus paham betul tentang keuangan, utamanya fintech yang saat ini begitu marak. Sebagai mahasiswa yang dibentuk menjadi entrepreneur ada kalanya mereka membutuhkan permodalan. Fintech menjadi salah satu sumber permodalan yang bisa diakses para entrepreneur muda,” kata dia.
Keberadaan Unusa AFC dalam menjalankan program SI-Pinter Keuangan Jatim, didukung penuh oleh OJK bersama IDX Bursa Efek Indonesia, Inklusi Keuangan, dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FK-LJKD) Jawa Timur.
Advertisement