Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Adi Sutarwijono meminta pengurus dan kader PDIP ikut mensosialisasikan tiga bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang merupakan kader PDIP aktif dan terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat.
Adi Sutarwijono menuturkan, dari 19 bakal calon yang mendaftar di PDIP, tiga kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat, yakni dua bakal cawali Whisnu Sakti Buana dan Dyah katarina, serta bakal cawawali Armuji.
"Menindaklanjuti instruksi DPD Jawa Timur, jaringan organisasi dan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, saya minta untuk aktif menyosialisasikan bacawali dan bacawawali yang berasal dari kader aktif PDIP ke masyarakat. Ketiga kader itu adalah Mas Whisnu Sakti, Bu Dyah Katarina, dan Cak Armuji," kata Adi Sutarwijono yang kerap dipanggil Awi.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, sosialisasi tersebut bisa melalui jaringan media massa, media sosial, penyebaran stiker, brosur, baner, dan juga dalam perkumpulan warga.
Ia menegaskan, jajaran PDIP Kota Surabaya akan tunduk dan patuh jika kelak turun rekomendasi DPP PDI Perjuangan tentang bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya.
"Serta, akan menjalankan rekomendasi itu dengan penuh rasa tanggung jawab, yakni memenangkan Pilkada Surabaya 2020," kata Awi.
Saat ini, lanjut dia, DPC PDIP Kota Surabaya terus merapatkan barisan dengan konsolidasi organisasi dengan jajaran di bawahnya untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak pada 2020.
Awi mengatakan, pihaknya turun langsung memimpin rapat konsolidasi dengan jajaran PDIP di tingkat kecamatan dan kelurahan, seperti yang baru dilakukan di Kecamatan Sukolilo pada Minggu malam, 15 Desember 2019.
"Kita tingkatkan terus konsolidasi organisasi untuk memenangkan Pilkada Surabaya tahun depan. Terus kita rapatkan barisan. Kita gelar rapat-rapat konsolidasi hingga level kelurahan dan anak ranting (setingkat RW)," ujarnya.
Ketua DPRD Surabaya ini mengatakan PDI Perjuangan telah memenangkan Pilkada langsung di Kota Surabaya tiga kali berturut-turut yakni tahun 2005, 2010, dan 2015.
Selama itu pula, telah mampu dikembangkan kebijakan pembangunan kota yang berwajah kerakyatan. Awi menyebut, salah satunya pendidikan gratis, kebijakan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat, pembangunan infrastruktur, pembenahan kampung, pembangunan taman-taman kota, yang semuanya bisa dirasakan masyarakat luas.
"Dipimpin kader PDI Perjuangan, sejak era Wali Kota Surabaya Bambang DH dan Wali Kota Risma, Surabaya telah mengalami pertumbuhan yang diakui semua pihak. Kota ini diakui berwajah manusiawi, nyaman dan hijau, serta pro-rakyat," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
DPC PDIP Surabaya Minta Kader Partai Perluas Jaringan Jelang Pilkada 2020
Sebelumnya, DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya mendorong kader-kader partai untuk bisa memperluas jaringan dan peran di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada Surabaya 2020.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, pemenangan Pilkada Surabaya 2020, salah satunya bertumpu pada peran kader-kader partai di tengah masyarakat.
"Oleh karena itu, segenap kekuatan PDI Perjuangan harus memperluas jejaring dan peran di tengah masyarakat," kata Adi Sutarwijono, seperti dikutip dari laman Antara, Senin, 25 November 2019.
Pernyataan tersebut juga disampaikan Adi Sutarwijono dalam rapat koordinasi yang melibatkan PAC, ranting, dan anak ranting di Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Rungkut, dan Gubeng, Minggu malam, 24 November 2019.
Dia menuturkan, Pilkada Kota Surabaya 2020 akan mencari figur pemimpin baru, pengganti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang habis jabatannya awal 2021.
Wali Kota Risma yang merupakan kader PDIP, kata dia, dinilai banyak kalangan telah berhasil membawa berbagai kemajuan di Surabaya.
Bahkan, lanjut dia, Risma berhasil mengangkat Kota Pahlawan di level internasional melalui berbagai penghargaan yang berhasil diraihnya.
Risma memimpin Surabaya sejak 2010, kemudian memenangi Pemilihan Wali Kota Surabaya 2015 dengan kemenangan mutlak 86,3 persen. Sebelumnya, Kota Surabaya dipimpin Wali Kota Bambang D.H. yang juga kader PDIP.
Ia berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan kota yang modern, transparan, dan akuntabel. Terlebih, Bambang D.H. telah berhasil membawa Surabaya keluar dari berbagai krisis pasca-Orde Baru.
Bambang DH memimpin Surabaya pada 2002 menggantikan Wali Kota Soenarto Soemoprawiro yang berhalangan sakit. Dalam pilkada langsung yang pertama pada 2005, Bambang D.H. berhasil terpilih ke-2 kali dengan perolehan 51,34 persen.
"Berbagai kemajuan dan perkembangan pesat Kota Surabaya selama 17 tahun tentu menjadi modal yang positif PDI Perjuangan. Masyarakat akan menaruh kepercayaan pada PDI Perjuangan dalam Pilkada 2020," kata Adi.
Advertisement
Selanjutnya
Ia mengatakan, gerak dari para calon wali kota dan calon wakil wali kota yang mendaftar melalui PDI Perjuangan harus dukung penuh oleh jajaran partainya. Ada 18 orang bakal calon yang mendaftar, enam berasal dari kader PDIP.
"Men-support dengan cara menyosialisasikan kepada warga masyarakat, termasuk membuka akses di tengah masyarakat sehingga para calon makin dikenali warga," kata Adi.
Ketua PAC PDI Perjuangan Tenggilis Mejoyo Mardiyono mendukung penuh upaya perluasan jejaring di tengah masyarakat. "Kawan-kawan di Tenggilis Mejoyo akan bergerak aktif di tengah masyarakat untuk menyosialisasikan para calon dari PDI Perjuangan," kata Mardiyono.
Dalam beberapa hari ini, DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggerakkan jajaran kepengurusan partainya di 31 kecamatan dan 154 kelurahan.
"Kemenangan Pilkada 2020 merupakan bagian dari perjalanan panjang untuk menyusun kemenangan Pemilu 2024. Kami bekerja dengan gotong royong untuk mencapai tujuan itu," ujar dia.