Liputan6.com, Surabaya - Tiga jenazah peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob Watukosek Pasuruan yang tewas tersambar petir diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara. Tiga siswa polisi tersebut tewas tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan.
Ketiga jenazah tersebut atas nama Wisnu Mukti S nomor siswa 048 Salrim Da Jateng, Fredy Kusdianto, nosis 182 Salrim Da Jatim dan Rizky Setiawan Pratama nosis 244 salrim Da DIY, diserahkan oleh pihak Polda Jatim yang diwakili Irwasda Kombes Pol Sutardjo, Karo Ops Kombes Pol Herry Sitompul dan perwakilan Sat Brimob.
Advertisement
Baca Juga
"Jenazah sudah diserahkan tadi pagi di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara. Polda Jatim dan Polri sangat berduka atas musibah alam petir sehingga ada tiga yang meninggal," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Selasa (17/12/2019).
Sementara untuk lima anggota yang mengalami luka-luka saat ini telah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Alhamdulillah, secara signifikan ada kemajuan dan kondisi mereka berangsur pulih. Kami mohon doa agar mereka bisa cepat pulih dan diberikan kesehatan kembali," ujar Barung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dipengaruhi Faktor Alam
Sementara itu, Kabid Kesjas Korps Brimob Kombes Pol Djarot Wibowo menyatakan ketiga siswa didik tersebut tewas karena faktor musibah alam yakni tersambar petir dan tidak ada faktor lain.
"Kami sangka tadinya ada keseleo atau ada apa di lokasi, ternyata tidak. Faktornya adalah kelelahan saja," ujarnya.
Djarot mengungkapkan ketiga jenazah akan dibawa ke daerah asal yakni Ponorogo dan Magelang. Sementara untuk penghargaan terhadap ketiganya masih akan dibicarakan lebih lanjut.
"Jenazah akan dibawa ke Magelang dan ke Ponorogo. Penghargaan masih akan dibicarakan, bentuknya kami belum tahu," ucap dia.
Advertisement
3 Siswa Didik Polisi Meninggal Dunia Tersambar Petir
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyatakan tiga peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan meninggal dunia setelah tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan pada Senin, 16 Desember 2019.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, tiga peserta itu dari delapan peserta didik yang tersambar petir. Sementara lima lainnya mengalami luka-luka.
"Benar ada delapan peserta didik tersambar petir yang tiga di antaranya meninggal dunia. Sekarang dalam proses evakuasi ke RS Bhayangkara (Polda Jatim),” tutur Barung seperti dikutip dari Antara, Selasa, 17 Desember 2019.
Barung menuturkan, kronologi kejadian peristiwa tersebut diawali dengan berangkatnya peserta didik dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan pada Senin pagi pada pukul 06.00 WIB. Para peserta tersebut berangkat dari Desa Talunongko, Pasuruan dengan rute Gunung Ringgit dan Gunung Welirang.
"Jam 13.00 cuaca di puncak dan sekitar wilayah Gunung Ringgit hujan deras. Melalui HT tim Keslap yang mendampingi giat tersebut, dilaporkan kejadian delapan orang siswa tersambar petir. Posisi kejadian di puncak Gunung Ringgit. Dilaporkan oleh tim di TKP, tiga orang meninggal dunia dan lima luka-luka,” tutur dia.
Barung menuturkan, peserta didik yang tersambar petir itu tengah dilaksanakan evakuasi dari puncak Gunung Ringgit ke Posko Durya.
Tim dari Posko Surya, dia menuturkan, sudah diberangkatkan ke TKP. Selanjutnya, para korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Terkait identitas korban tersambar petir itu, Barung menuturkan masih dikomunikasikan dengan tim di lapangan.
"Untuk identitas sedang di komunikasikan dengan tim Keslap di lapangan. Untuk penanganan korban RS Bhayangkara akan mengirimkan bantuan dua ambulan beserta medis,” kata dia.