Liputan6.com, Jakarta - Kadin Surabaya menilai Surabaya tetap hadapi tantangan berat terutama peningkatan angkatan kerja yang belum diimbangi lapangan kerja baru.
Ketua Kadin Surabaya, M.Ali Affandi mengatakan, denyut nadi utama ekonomi Indonesia Timur, ekonomi Surabaya akan selalu bergeliat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selalu lebih bagus dibandingkan nasional. Pada 2018, ekonomi Surabaya tumbuh 6,19 persen, sedangkan Jawa Timur sebesar 5,5 persen dan nasional 5,17 persen.
"Tren ini perlu ditingkatkan terutama dengan pelibatan optimal kelompok usaha menengah ke bawah,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Meski sudah relatif baik, Surabaya tetap hadapi tantangan berat. Misalkan peningkatan angkatan kerja yang belum diimbangi lapangan kerja baru.
Angkatan kerja Surabaya terus naik dari tahun ke tahun, termasuk karena perpindahan tenaga kerja dari luar kota ke Surabaya.
"Dan ke depan ada ancaman perlambatan ekonomi. Kita harus mengantisipasi, di satu sisi angkatan kerja naik, tapi di sisi lain ekonomi agak melambat, sehingga ada potensi peningkatan pengangguran. Ini harus dijawab dengan mendorong sektor kreatif terus tumbuh,” ujar dia.
Oleh karena itu, Kadin Surabaya juga akan mengusung lima kunci yaitu changemakers, MICE, tourism, trading dan economic hub.
"MICE, tourism dan trading adalah pilar ekonomi Surabaya yang digerakkan UMKM sampai industri besar. Economic hub adalah karakter bisnis Surabaya. Nah itu semua harus dikerangkai dengan inovasi, kita menjadi changemakers untuk terus maju, tidak berpuas diri dengan kemajuan saat ini," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kadin Surabaya Bidik Bisnis Model Baru
Selain itu, Kadin Surabaya juga akan membidik beberapa model bisnis baru di kepengurusan 2019-2024, salah satu industri olahraga sebagai bagian terobosan program yang perlu digarap pelaku usaha di wilayah setempat.
"Kami menangkap model-model bisnis baru yang perlu digarap pelaku usaha Surabaya. Misalnya sport industry, ini belum banyak yang mengerjakan, padahal di luar negeri berkembang pesat,” tutur dia.
Ia mengaku juga telah membuat terobosan lain untuk kepengurusan Kadin Kota Surabaya 2019-2024, salah satunya yang sudah dijalankan adalah “Pulang Bawa Izin”, yakni program yang dilakukan dengan kerja sama dinas terkait untuk memfasilitasi UMKM mengurus perizinan dengan membuka booth pelayanan di Grand City Surabaya.
Ia juga menuturkan kalau Kadin Surabaya sedang siapkan terobosan lain dengan menyiapkan sejumlah program dan mentoring bisnis.
"Kami sudah siapkan program-program lain, yang intinya adalah menjadikan Kadin instrument mengorkestrasi dunia usaha agar selaras dengan upaya pemerintah kota mewujudkan perekonomian yang progresif, inklusif, dan mampu menampilkan wajah metropolitan yang humanis serta berkelanjutan," tutur dia.
Advertisement