Liputan6.com, Surabaya - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) memantau kesiapan gereja-gereja di Surabaya, guna memastikan Natal di wilayah itu berjalan aman.
Pemantauan itu dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi sembari mengendarai sepeda motor.Â
Salah satu gereja yang dikunjungi adalah Gereja Paroki Gembala Yang Baik Surabaya. Gereja tersebut berdiri sejak 38 tahun yang lalu tapi baru kali ini dikunjungi oleh Forkopimda Jatim.Â
Advertisement
Baca Juga
Pastur Kepala Gereja Paroki Gembala Yang Baik Surabaya, Romo Gregorius Kaha SVD mengaku sangat bersyukur mendapatkan atensi ini. Dia menyebut kebersamaan ini merupakan suatu hal yang harus terus dijaga.Â
"Sangat bersyukur, sangat berterima kasih karena 38 tahun gereja ini berdiri dan kali ini kami dikunjungi secara istimewa, kami akan membangun kebersamaan yang selama ini kami terus lakukan di gereja ini," tutur dia, Senin (23/12/2019).Â
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kunjungannya bersama rombongan Forkopimda ini ingin mendapatkan konfirmasi semua persiapan perayaan Natal bisa berjalan dengan baik.Â
"Ini yang kami harapkan seluruh keharmonisan bisa kita bangun," kata Khofifah di Gereja Katolik Gembala Yang Baik Surabaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Khofifah Ingin Pastikan Masyarakat di Jatim Ibadah dengan Aman dan Suka Cita
Tak hanya itu, Khofifah juga ingin memastikan jika seluruh masyarakatnya di Jatim bisa beribadah dengan aman dan penuh suka cita.Â
"Di antara seluruh keragaman, kami ingin mengkonfirmasi bahwa semua bisa berjalan aman dan baik, dan penuh suka cita. Kita ingin silaturahim dengan elemen masyarakat yang akan merayakan Natal, terutama kalau di gereja ini kan akan dijadikan tempat Misa tentu kita berharap semuanya berjalan lancar," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah juga mengajak seluruh pihak senantiasa membangun keharmonisan di antara beragam suku hingga agama. Dia percaya, tingkat kerukunan beragama di Jatim masih tinggi.Â
"Saya harap semuanya bisa membangun harmoni di antara kita semua, jadi keberagaman, kebhinnekaan, heterogenitas tentu harus dijadikan referensi untuk menjadi bangsa ini penuh kearifan, tetap membangun persaudaraan antarsesama manusia, persaudaraan lintas agama juga persaudaraan kebangsaan," ujar Khofifah.Â
Â
Advertisement