Liputan6.com, Surabaya Negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Untuk merawat kebinekaan ini tidaklah mudah, namun wajib dilakukan.
Hal tersebut tercermin saat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) yang terdiri dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, serta Ketua MUI Jatim KH.Abdusshomad Buchori melakukan kunjungan di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya, Selasa (24/12/2019).
Rombongan Forkopimda tersebut tiba di Gereja sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka langsung disambut oleh Romo Yuvensius Fusi Nusantoro Kepala Katedral di Surabaya. Setelah melaksanakan ramah tamah, seluruh rombongan langsung masuk ke dalam gereja untuk meninjau dan cek keamanan menjelang perayaan Natal 2019.
Advertisement
Baca Juga
Setelah 30 menit meninjau di dalam gereja atau sekitar pukul 17.30 WIB, terdengar perbincangan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan yang menyampaikan kepada Gubernur Jatim Khofifah, saat ini sudah mendekati waktu salat magrib, kalau melanjutkan perjalanan ke gereja selanjutnya maka waktu salat magrib akan habis.
Gubernur Khofifah akhirnya memutuskan untuk kembali ke Gedung Negara Grahadi untuk melaksanakan salat magrib. Setelah itu, mereka akan meneruskan perjalanan menuju ke Gereja Bethany yang berlokasi di Jalan Nginden Intan Timur Surabaya. Seluruh rombongan Forkopimda Jatim akhinya segera berpamitan kepada para romo gereja.
Namun tak disangka, salah satu ruangan di sekitaran Gereja Katolik Hati Kudus Yesus telah rela disulap menjadi sebuah musala yang lengkap dengan sajadahnya serta ada juga salib yang masih terpasang di tembok sebelah kiri jamaah salat magrib.
Di luar ruangan ada juga selang air plus dengan krannya yang juga telah disiapkan untuk jamaah mengambil air wudu. Nampak sejumlah personel TNI dan Polri yang bertugas dalam pengamanan gereja, langsung memanfaatkan fasilitas tersebut. Sejumlah wartawan yang masih bertahan liputan di dalam gereja juga langsung merapatkan dan meluruskan shaf untuk melaksanakan salat magrib.
Anggota Koramil Tegalsari atau Babinsa Keputran, Sersan Kepala A Wisnu Marudi mengaku bahwa sejak dia bertugas di wilayah Gereja Katolik Hati Kudus Yesus pada tahun 2017 atau selama tiga tahun ini, dirinya baru pertama kali melaksanakan salat di dalam gereja.
"Di manapun salatnya, sama saja mas, yang terpenting itu niatnya," tutur Wisnu saat berbincang dengan Liputan6.com usai salat magrib di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus.
Hal senada juga diungkapkan salah satu wartawan Kantor Berita Antara Biro Jatim, Willy yang menyampaikan bahwa ini sangat luar biasa, di momen malam Natal 2019 ini salah satu gereja terbesar di Surabaya menyediakan musala untuk salat polisi, TNI atau orang muslim yang bertugas.
"Ini merupakan cerminan toleransi beragama yang menjadi ciri khas Indonesia," ujar Willy.