Sukses

BMKG Juanda Sebut Kecepatan Angin di Surabaya Termasuk Ekstrem

Badan Penanggulangan Bencana (BPP) Kota Surabaya menyebut ada 72 lokasi pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang terjadi di Surabaya pada Senin sore hingga malam.

Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur alami angin kencang dan hujan deras selama dua hari sejak Minggu, 5 Januari 2020. Hal ini membuat pohon dan tiang listrik tumbang.

Badan Penanggulangan Bencana (BPP) Kota Surabaya menyebut ada 72 lokasi pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang terjadi di Surabaya pada Senin sore hingga malam.

"Data sementara dampak hujan deras disertai angin kencang hingga malam ini ada di 72 lokasi. Atas kejadian itu, dua orang meninggal dunia," kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya," dikutip dari Antara, Selasa (7/1/2020).

Pohon tumbang tersebut tak lepas dari kondisi cuaca ekstrem yang terjadi. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto menuturkan, angin pada musim hujan ialah dominan bertiup dari arah barat ke timur atau disebut angin baratan.

"Kondisi angin kencang tiba-tiba bisa saja bertiup dari berbagai arah ketika meniup atau jatuh ke permukaan. Namanya disebut downburst. Ini angin kencang tiba-tiba yang muncul bersamaan dengan hujan," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa pekan ini.

Ia menuturkan, sumber downburst itu dari awan cumulonimbus (CB). Kecepatan angin pun termasuk ekstrem. “Kecepatan angin dikategorikan ekstrem di atas 50 KM per jam,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

BMKG Juanda Imbau Waspadai Banjir Rob di Surabaya hingga Pasuruan

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ada banjir rob di Jawa Timur terutama di Pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo dan Pasuruan.

Hal ini karena  pasang maksimum memasuki fase bulan purnama pada 9-11 Januari 2020. Kejadian gerhana bulan penumbra yang terjadi pada 11 Januari 2020 mulai pukul 00:07 WIB. Demikian mengutip keterangan tertulis BMKG Juanda, Senin, 6 Januari 2020.

Pengaruh pasang air laut maksimum ini berdampak dengan munculnya genangan air yang dapat menganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain Pelabuhan Surabaya pada pukul 22.00-24.00 WIB, Pesisir Surabaya Timur pada pukul 22.00-23.00 WIB, dan Pesisir Sidoarjo dan Pasuruan pada pukul 22.00-23.00 WIB.

Selain itu, BMKG Juanda Surabaya juga memprakirakan potensi cuaca ekstrem pada 6-12 Januari 2020. Potensi cuaca ekstrem itu menyusul ada pola tekanan rendah berupa bibit siklon tropis di Samudra Hindia sebelah selatan wilayah Nusa Tenggara (91S). Hal ini menyebabkan terbentuknya pola pertemuan angin atau konvergensi di sepanjang Jawa Timur.

Dari analisis Madden Julian Oscilliation (MJO) mulai menguat yang mengindikasikan suplai uap air meningkat. Saat ini juga Jawa Timur mendekati puncak musim hujan.

BMKG Juanda meminta untuk mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri.

Lalu Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Batu, Blitar, Kediri, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan. Selanjutnya Pacitan, Pamekasan, Pulau Bawean, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Surabaya, Trenggalek, Tuban dan Tulungagung.