Sukses

Pemkab Gresik Bentuk Tim Bangun Tanggul Kali Lamong

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menuturkan, tim tersebut harus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Lamongan dan Pemkot Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto siap mendukung rencana pembangunan Tanggul Kali Lamong, asalkan proporsional.

Bupati sebagai pengarah sudah membentuk Tim pembangunan tanggul Banjir Kali Lamong. SK yang masih berupa draft ini memutuskan,  tim ini beranggotakan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, camat dan Muspika dari wilayah yang akan terkena proyek ini.

Tim ini akan bertugas berkoordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, meminta rekomendasi kepada yang berwenang untuk inventarisasi wilayah yang dilalui Kali Lamong.

Kemudian pendataan dan inventarisasi lahan, pendataan status hukum tanah, melakukan penyuluhan, sampai menjadi saksi saat pembayaran ganti rugi dan lain-lain. 

"Yang jelas, tim ini tidak bisa membuat keputusan sendiri terkait pembuatan tanggul Kali Lamong. Mereka harus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lamongan dan Pemkot Surabaya," kata dia, Jumat (10/1/2020).

Untuk kebutuhan normalisasi ini, Sambari mengaku masih menunggu dari pihak yang berwenang untuk menentukan jumlah dan tempat lahan yang harus dibebaskan. Selain itu, semua informasi teknis tentang pembuatan tanggul Kali Lamong tersebut.

"Berapa lebar, panjang, dan ketinggiannya ? berapa jumlah pintu airnya dan di mana? hal ini penting karena ketinggian tanggul misalnya, bukan berarti semakin tinggi tanggul itu semakin baik dan aman," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Anggaran Dana

Menurut dia, dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019 telah dianggarkan dana sebesar Rp 1,04 triliun. Sedangkan panjang Kali Lamong mulai Lamongan sampai Surabaya sepanjang 103 km. Untuk Kali lamong yang mengalir di Gresik 50,7 km, di Lamongan 52,3 km dan di Surabaya hanya 7 km.

"Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Biarkan Pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo untuk mengambil keputusan yang paling tepat. Jangan bicara sendiri-sendiri,” harapnya.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso Sugito menyampaikan perkembangan terbaru banjir di kabupaten hingga Jumat pagi ini. Ia menuturkan, banhir semakin surut tetapi sudah bergeser ke wilayah lain.

“Untuk hari ini terhitung sejak Kamis sore kemarin wilayah Balongpanggang dan Benjeng sudah surut, namun bergeser ke wilayah Cerme, Menganti Kedamean dan Cerme," kata Tarso Sugito.

Desa terdampak yaitu 14 desa di Wilayah Kecamatan Cerme, empat desa di Wilayah Kecamatan Menganti dan satu desa di wilayah kecamatan Kedamean yaitu Desa Cermenlerek.