Liputan6.com, Surabaya - Tren rumah makan vegetarian menjamur di Surabaya, Jawa Timur. Itu terbukti dengan ada pagelaran Vegan Festival yang pada 2020 sudah memasuki tahun ke-9. Jumlah peserta festival itu juga makin banyak tiap tahun.
Ketua Indonesia Vegetarian Society (IVS) menyampaikan, Vegan Festival pada 2020 digelar selama empat hari di Grand City Convex, Surabaya. Acara berlangsung mulai Kamis-Minggu pada 16-19 Januari 2020.
"Kegiatan tersebut bertujuan memasyaratkan gaya hidup vegan atau vegetarian. Vegan merupakan gaya hidup yang tidak lagi mengonsumsi daging beserta turunannya," tutur dia, Kamis, 16 Januari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Susanto mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup vegan maupun vegetarian sudah mulai digemari. Buktinya, jumlah restoran vegetarian di Surabaya semakin bertambah banyak. Pada 2019, di acara yang sama, jumlah pengunjungnya mencapai 25.000 orang.
"Kalau untuk event Vegan Festival kali ini kami targetkan jumlah pengunjung mencapai 30.000 orang," ucap dia.
Dia menuturkan, semangat vegan adalah selamatkan bumi, selamatkan kehidupan. Kerusakan alam adalah akibat kegemaran manusia makan daging. Mengutip data The United Nations, perdagangan daging merupakan salah satu dari tiga faktor utama kontribusi masalah lingkungan. Ini terjadi akibat limbah industri peternakan.
Limbah ternak mencemari lapisan tanah dan air dengan kelebihan unsur hara, zat kimia perindustrian, obat-obatan hewan, antibiotik, logam, dan berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus dan parasit. Sektor peternakan juga merupakan faktor utama penyebab penggundulan hutan tropis.
"Keadaan ini diperburuk dengan kenyataan 70 persen air dunia digunakan untuk konsumsi ternak dan aktivitas pencucian di rumah jagal,” urai Susanto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Diikuti Lebih dari 100 Outlet
Acara ini diikuti 100 lebih outlet masakan vegan dan vegetarian. Pengunjung bisa mencicipi semua menu yang dimasakan tanpa menggunakan daging sama sekali. Baik itu daging ayam, daging sapi bahkan ikan. Telur juga tidak disajikan dalam acara tahunan ini.
Menempati area yang cukup luas, pengunjung bisa dengan leluasan dan nyaman untuk memilih outlet makanan yang digemari. "Gaya hidup vegan itu gaya hidup sehat. Memang harganya agak sedikit mahal dibanding masakan pada umumnya, tapi kan ini demi kesehatan,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu pengisi acara yang juga seorang Vegan, Candra Putra Negara mengatakan,sudah 24 tahun tidak makan daging. Menurut dia, semua masakan itu berasal dari olahan bumbu.
Daging sapi maupun daging ayam sekalipun tidak akan enak ketika olahan bumbunya tidak sedap. "Di makanan vegetarian, koki harus pandai dalam meracik bumbu supaya masakan tetap enak untuk disantap,” ujar dia.
Advertisement