Sukses

Jeritan Jatim, Si Lumbung Pangan Nasional yang Minta Tambahan Pupuk

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) resah setelah mengetahui alokasi kuota pupuk untuk kebutuhan pertanian dari pemerintah pusat dikurangi.

Liputan6.com, Surabaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) resah setelah mengetahui alokasi kuota pupuk untuk kebutuhan pertanian dari pemerintah pusat dikurangi. Sebagai lumbung pangan nasional, Jatim ingin jatah pupuk dari pusat ditambah.

“Kami berharap ada kebijakan baru sehingga jatah pupuk untuk Jatim ditambah,” ujar Hadi Sulistyo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (22/1/2020).

Ia mengaku sudah membicarakan persoalan pupuk dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menurut Hadi, Gubernur Khofifah akan bertemu dengan menteri dan ia akan menunggu kabar dari pusat.

Alokasi pupuk dari pusat ke Jatim mengalami penurunan 48,28 persen dari kuota. Pusat memberikan 1,3 juta ton pupuk pada 2020, padahal Jatim mengajukan 4,9 juta ton untuk berbagai jenis pupuk.

Ia juga sudah mempertanyakan penurunan kuota yang tidak sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tersebut.

"Kami kemarin sudah ke pusat dan dari dirjen sampaikan alasannya dana APBN kurang dan saat ini masih cek RDKK yang dari Kementan,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam ini, ia menerapkan realokasi. Jadi, kabupaten yang kekurangan pupuk disubsidi kabupaten lain di Jatim.