Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memberlakukan status siaga terhadap potensi penyebaran virus corona (nCov) dengan memantau seluruh pasien yang menderita demam tinggi akibat gejala pneunomia di seluruh puskesmas, klinik maupun rumah sakit yang ada di wilayahnya.
"Instruksi melalui surat edaran resmi sudah ditandatangani dan diedarkan sejak Jumat, 24 Januari 2020 ke seluruh klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Jika ada pasien yang memiliki gejala tertular virus corona agar dirujuk ke RSUD dr Iskak," kata Kasi Pencegahan Penyakit Menular Didik Eka dikonfirmasi melalui telepon di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu, 26 Januari 2020.
Perintah kesiapsiagaan itu sendiri disebut Didik sebagai tindak lanjut surat edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan tentang kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyakit menular pneumonia dari negara Republik Rakyat Tiongkok (China) ke Indonesia.
Advertisement
Kendati sampai saat ini belum ada kasus pasien/korban yang terpapar virus corona ditemukan di wilayah Tulungagung, Didik menegaskan pihaknya tetap akan waspada, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Selain melakukan deteksi dini melalui klinik, rumah sakit serta jaringan puskesmas yang ada di tingkat desa dan kecamatan, pengawasan juga akan dilakukan bagi penduduk atau warga pendatang yang barusan bepergian dari negara-negara yang telah dinyatakan menjadi sebaran virus mematikan yang belum ditemukan obatnya tersebut.
"Dinkes tingkat kabupaten ini sebenarnya kan menjafi filter ke sekian, karena filter pertama untuk mencegah dan mengantisipasi masuknya orang yang tertular virus corona ini ada di Balai Karantina Pelabuhan yang ada di setiap bandara ataupun pelabuhan. Namun demikian kami tetap harus waspada dan siaga," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
1.320 Kasus sejak Januari
Penyebaran virus corona sendiri sejak pertama kali diidentifikasi pada awal Januari, kini sudah mencapai 1.320 kasus yang terjadi di 10 negara termasuk di Amerika dan Prancis, demikian data resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 25 Januari 2020.
Berdasarkan laporan situasi terkini terkait kejadian luar biasa (KLB) novel coronavirus (nCov) atau virus corona dari WHO yang dikutip di Jakarta, Minggu, dari total 1.320 kasus, sebanyak 1.297 kasus berada di China dan 41 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Beberapa negara yang melaporkan kasus virus corona yang terkonfirmasi adalah Thailand empat kasus, Jepang tiga kasus, Singapura tiga kasus, Australia tiga kasus, Prancis tiga kasus, Korea Selatan dua kasus, Vietnam dua kasus, Amerika Serikat dua kasus, dan Nepal satu kasus.
Kasus penyakit ini melonjak sebanyak 474 kejadian dibandingkan hari sebelumnya, dan jumlah kematian yang diakibatkan melonjak hampir dua kali lipat dari laporan per Jumat (24/1) sebanyak 25 orang meninggal.
Â
Advertisement
20 Provinsi di Cina
Untuk kasus di China termasuk kasus penyakit di Hong Kong lima kasus, Macau dua kasus, dan Taipei tiga kasus. Kasus virus corona di China terjadi di 20 provinsi, dan kabupaten-kota di luar Hong Kong, Macau, dan Taipei.
Dari 1.287 kasus virus corona yang terjadi di China, sebanyak 237 kasus dilaporkan mengalami gangguan kesehatan yang serius.
Sebanyak 21 orang dari 23 kasus virus corona yang terjadi di luar China memiliki riwayat bepergian ke Kota Wuhan di Provinsi Hubei China.
Satu kasus virus corona yang terjadi di Australia memiliki riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terinfeksi virus corona di Wuhan saat berada di China.