Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengerahkan pompa untuk menyedot banjir setinggi hingga 30 centimeter yang belum surut selama beberapa hari di Desa Kedung Banteng dan Banjar Asri, Tanggulangin, Sidoarjo.
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya memerintahkan kepada Dinas PUBMSDA untuk melakukan penyedotan banjir tersebut, Minggu 26 Januari 2020.
"Upaya ini dilakukan supaya aktivitas sekolah di SMPN 2 Tanggulangin di Desa Kedung Banteng berjalan normal, termasuk aktivitas warga di dua desa hingga saat ini masih terganggu akibat banjir tersebut," ujarnya, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, pemerintah desa bersama warga melaksanakan kerja bakti memasang kanton pasir, sedangkan dari Dinas PUBMSDA menyedot air dan dialirkan ke sungai Kedung Banteng atau Kedung Peluk.
"Hari Selasa depan sudah bisa dimulai," katanya.
Ia berharap, setelah ini harus ada kajian bersama terkait penyebab banjir di Desa Kedung Banteng yang menggenangi sekolah SMPN 2 Tanggulangin dan Desa Banjar Asri.
"Penyebab banjir sementara disebabkan karena pendangkalan kali dan air pasang," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kegiatan Sekolah Masih Berjalan
Pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini mengatakan, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu masih berjalan normal, karena banyak ruangan yang tidak tergenang air.
"Selain itu, siswa untuk sementara siswa belajar di dalam masjid sekolah," katanya.
Terkait musibah itu, BPBD Sidoarjo menyalurkan 250 paket yang dibagikan ke warga, bantuan berupa bahan pokok seperti beras dan minyak, sedangkan dinas kesehatan membuka posko layanan kesehatan untuk melayani warga yang mengeluhkan gatal-gatal di kulit.
"Kami sudah siapkan bantuan sembako untuk warga, sebanyak 250 paket sembako akan kami bagikan," ujar Dwijo Prawoto selaku Kepala BPBD Sidoarjo.
Advertisement