Sukses

Khofifah Harap Kartu Prakerja Mampu Kurangi Pengangguran

Kartu prakerja akan diberikan biaya pelatihan berkisar Rp 3juta-Rp7 juta dengan estimasi durasi pelatihan 90 hari atau tiga bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur (Jatim) mendapatkan kuota 100 ribu kartu prakerja dari Jalur Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan dari jalur Kemenko Perekonomian sementara mendapatkan kuota 93 ribu kartu.

Adapun dua sektor utama yang menangani kartu prakerja tersebut Kemenaker dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah pun mengakui sudah menyampaikannya kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat rapat terbatas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Kamis, 6 Februari 2020.

"Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim segera berkoordinasi dengan Kemenaker, sedangkan Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/2/2020).

Sedangkan, untuk tim pendukung seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM. Khofifah juga menargetkan kartu prakerja yang digagas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mampu mengurangi pengangguran secara signifikan di provinsi setempat.

"Sebentar lagi Presiden meluncurkannya dan harus mampu mengurangi pengangguran," tutur dia.

Ia mengatakan, angkatan kerja baru di Jatim rata-rata 800 ribu per tahun, sedangkan ada sebanyak 357.553 orang berdasarkan data Dinas Pendidikan Tahun 2019 merupakan Lulusan SMA, SMK maupun Madrasah Aliyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Koordinasikan Kartu Prakerja Berbasis Digital IT

Saat ini, kata dia, pihaknya mengonsolidasikan agar sinkron antara angkatan kerja, keahilan dan kebutuhan pasar. Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menuturkan, kartu ini akan diberikan biaya pelatihan berkisar Rp 3juta-Rp7 juta dengan estimasi durasi pelatihan 90 hari atau tiga bulan.

Khofifah juga meminta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak segera mengoordinasikan kartu prakerja berbasis digital IT bisa berseiring dengan "Millennial Job Center" (MJC). "Kartu prakerja ini dicoba untuk dikombinasikan dengan Teaching Factory yang ada di SMK, SMA maupun MA double track," tuturnya.