Sukses

Khofifah: Minta Restu Doa Orangtua Sebelum Tes CPNS, Bukan ke Dukun

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, selain belajar tekun tetapi juga minta doa restu orangtua untuk hadapi tes CPNS.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) untuk penerimaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sudah mulai digelar 8 Februari 2020. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun memberikan pesan kepada pelamar CPNS Pemprov Jatim.

Lewat akun Instagram @khofifah.ip, dikutip Selasa (11/2/2020), Khofifah menggunggah sebuah video mengenai peserta CPNS yang membawa jimat. Khofifah pun merespons hal tersebut. Ia mengingatkan, dari pada pasrah kepada jimat lebih baik mempersiapkan diri dengan baik, jasmani dan rohani.

"Lagipula, enggak enak kalau ketahuan bawa jimat sebelum masuk ruangan tes. Stresnya bisa kali sembilan pangkat seratus," tulis.

Khofifah berpesan sebaik-baiknya jimat adalah doa tulus dari orangtua selain belajar tekun. Ia pun mengharapkan agar peserta semua sukses.

"Minta doa restu orangtua sebelum tes CPNS. Bukan ke dukun. Sukses untuk semua," ujar dia.

Tak hanya itu, ia juga memberikan semangat kepada peserta CPNS 2019 yang ikut SKD terutama yang sedang hamil. Ia menulis, ada 54.600 peserta dan setiap hari ada lima angkatan. Setiap angkatan 600 orang, rata-rata lima persen peserta hamil.

"Perempuan hebat dan kuat. Selamat mengikuti seleksi kompetensi dasar CPNS Provinsi Jatim. Secara khusus saya bersalam pada ibu muda yang sedang hamil setelah saya cek persiapan tes SKD. Sehat dan sukses semua ya,” tulis  dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Khofifah Memberikan Semangat kepada Peserta CPNS

Khofifah juga sebelumnya memberikan motivasi kepada para peserta tes CPNS Jawa Timur saat meninjau proses tes seleksi SKD penerimaan CPNS di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur pada Senin, 10 Februari 2020.

"Tetap semangat dalam mengerjakan dan jangan patah arang untuk berusaha," tutur dia di sela meninjau proses SKD, di Graha Universitas Surabaya, Senin, 10 Februari 2020.

Khofifah yang didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono memasuki ruang SKD menjelang pukul 10.00 WIB dan menyalami sebagian peserta. Di hadapan peserta, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut pernah bercerita dirinya pernah gagal mengikuti tes menjadi pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Saya tidak terima waktu itu, tapi tujuh tahun kemudian saya diangkat sebagai kepala BKKBN, bahkan yang mengetes saya waktu itu masih ingat. Saya cerita ini agar semua peserta termotivasi serta tidak berkecil hati," tutur dia.

Pelaksanaan SKD digelar pada 8-26 Februari 2020 di Graha Unesa di kawasan Lidah Wetan Surabaya dengan total peserta 54.600 orang.

Setiap harinya dilakukan lima kali sesi yang masing-masing berjumlah 600 peserta sehingga totalnya 3.000 orang mengikuti SKD perhari.

Dari jalur umum akan diambil sebanyak 1.745 orang, disabilitas 36 orang, dan peraih nilai cumlaude 36 orang sehingga total yang diterima yakni 1.817 orang.

"Peserta tes dari disabilitas ada 47 orang dan yang diterima nanti 36 orang, lalu jalur cumlaude pesertanya 260 orang dan yang diterima juga 36 orang. Lainnya dari jalur umum," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Keseluruhan formasi tersebut untuk posisi sebagai tenaga guru sebanyak 1.133 lowongan, tenaga kesehatan sebanyak 322 lowongan dan teknisi 362 lowongan.

Di tempat sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur Nur Kholis mengimbau kepada seluruh peserta untuk hadir 90 menit sebelum tes dimulai.

"Jalan akses ke sini memang jadi kendala sehingga peserta harus benar-benar bisa mengatur waktunya. Kalau sampai terlambat, apalagi tidak hadir maka dipastikan gugur," ujar dia.