Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat supaya tidak mengkhawatirkan kondisi kesehatan WNI asal Jatim yang datang dari Wuhan usai menjalani masa observasi di Natuna.
"Mereka yang datang (dari Wuhan) itu sudah melewati semua tahapan karantina sehingga tidak perlu lagi ada yang dikhawatirkan. Mereka semuanya oleh Kementerian Kesehatan sudah dinyatakan sehat," kata Khofifah saat menyambut warga Jatim di VIP Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 15 Februari 2020.
Ia mengemukakan, yang dikhawatirkan adalah munculnya stigma negatif dari masyarakat atas keberadaan mereka yang selama ini menempuh pendidikan di Kota Wuhan, termasuk saat mereka di kampus karena mereka sebagian besar adalah mahasiswa, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau memang dibutuhkan pendampingan terkait trauma kejadian ini, ada psikolog yang siap mendampingi mereka," kata dia.
Ia menuturkan, di tiga rumah sakit di Jatim, yakni Rumah Sakit dr Soetomo di Surabaya, Rumah Sakit Syaiful Anwar di Malang dan Rumah Sakit dr Soedono Madiun memiliki ruangan isolasi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pengakuan Mahasiswa di Wuhan
Kalaupun diperlukan, lanjut Khofifah, pihaknya siap membantu mereka, termasuk pendampingan psikologis.
Pada kesempatan yang sama, salah satu mahasiwa Central China Normal University (CCNU) yakni Brandy Juan Verrero mengaku tidak banyak yang dilakukan pada saat berada di Wuhan pascamerebaknya kasus virus corona.
"Paling kami hanya melakukan olahraga ringan dan juga menstok makanan selama di asrama sebelum kembali ke Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 65 warga Jawa Timur yang telah menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Mereka diperbolehkan kembali ke daerah masing-masing karena sudah dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan.
Advertisement