Sukses

Pemkab Madiun Bikin Inovasi Pariwisata, Apa Saja?

Kawasan wisata tersebut akan berkonsep Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Terdapat pula musala mirip dengan Kabah, miniatur Menara Eiffel, miniatur Big Ben jam yang ada di Inggris, dan Tower Zamzam.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Madiun, Maidi menyatakan smart branding sebagai bagian dari enam konsep masterplan smart city yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur saat ini siap mengangkat ikon yang ada menjadi potensi wisata di wilayah setempat.

"Smart branding Kota Madiun saat ini sudah cukup bagus. Kami akan membangun tempat-tempat ikon baru yang tidak hanya dikenal di tingkat lokal, namun juga tingkat nasional dan internasional," ujar Wali Kota Maidi seusai kegiatan rapat persiapan evaluasi Gerakan Menuju 100 Smart City di gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat, 21  Februari 2020.

Sejumlah ikon yang saat ini sedang digarap guna mewujudkan smart branding di Kota Madiun, di antaranya adalah pedestrian di Jalan Pahlawan yang dibangun seperti Malioboro di Yogyakarta. Kemudian, perombakan dan penataan saluran air Terate yang ada di sepanjang Jalan Kalimantan-Perintis Kemerdekaan hingga, kawasan parkir Sumber Umis, dilansir dari Antara.

Kawasan tersebut akan dibangun wisata air yang juga terdapat arung jeram perkotaan. Untuk menciptakan arus, akan dibangun miniatur patung Merlion Singapura. Pancuran dari mulut patung tersebut, akan mendorong air.

Nantinya, kawasan wisata tersebut, lanjut Maidi, akan berkonsep Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Terdapat pula mushala mirip dengan Kabah, miniatur Menara Eiffel, miniatur Big Ben jam yang ada di Inggris, dan Tower Zamzam.

"Proses pembangunannya sudah berlangsung tahun ini dan saat ini baru mencapai 30 persen. Insya Allah, Lebaran nanti sudah mencapai 70 persen," kata Maidi di Madiun.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Miniatur Kota Madiun

Kemudian, pembangunan proyek miniatur Kota Madiun, PeceLand. Saat ini Pemot Madiun sedang dalam tahap penataan lahan dan proses penanaman aneka tanaman sayur pendukung makanan khas Kota Madiun, nasi Pecel Madiun.

"Untuk penanaman tanaman sayuran pecel masih menunggu proses lelang. Saya minta Dinas Pertanian yang menjadi "leading sector" branding ini untuk bergerak cepat karena proses tanam kita manfaat saat musim hujan," katanya.

Kegiatan-kegiatan itu tentu butuh peran serta semua pihak. Baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga masyarakat. Harapannya, pembangunan smart branding tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas kuliner khas Kota Madiun, namun juga mendongkrak nilai investasi di Kota Madiun.

"Dengan smart branding yang seperti ini, akan mendatangkan banyak pengunjung ke Kota Madiun. Maka akan berdampak pada smart ekonomi, maupun ditangkap oleh smart-smart yang lainnya," katanya.

Seperti diketahui, Kota Madiun saat ini sedang giat melakukan pembenahan sebagai wujud dari gerakan menuju 100 smart city yang akan diterapkan di wilayah setempat.

Kota Madiun memiliki enam konsep masterplan smart dalam mewujudkan smart city. Yakni, smart environment, smart society, smart living, smart economy, smart branding dan smart government.

Guna merealisasikan masterplan tersebut dibutuhkan sinergitas dari semua unsur, seperti pemerintah, investor, dan masyarakat.