Liputan6.com, Jakarta - Surabaya , kota metropolitan yang berada di Jawa Timur. Menyandang status sebagai kota metropolitan tentu membuat kota ini selalu berbenah untuk memajukan berbagai sektor dalam segala bidang, salah satunya adalah pembangunan fasilitas transportasi.
Untuk mendukung infrastruktur di Jawa Timur termasuk Surabaya dan daerah wilayah lainnya dibangun jalan tol. Di Jawa Timur, salah satu jalan tol pertama yang dibangun yaitu Tol Surabaya-Gempol. Tol ini beroperasi pada 1986.
Jalan tol ini dibuat sepanjang 43 kilometer dan resmi digunakan pada 1986. Mengutip BPJT, Tol Porong-Gempol terus tersambung ke Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, Pasuruan-Probolinggo, dan Probolinggo-Banyuwangi. Namun, pada saat terjadi bencana lumpur panas dari Lapindo Brantas Inc, jalan tol yang menghubungkan Porong dan Gempol ini terpotong sekitar enam kilometer.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah kemudian menutup ruas tersebut dan panjangnya menjadi 37 kilometer. Ruas jalan tol ini juga merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang melewati Pasuruan, Probolinggo, sampai ke Banyuwangi.
Mengingat pentingnya ruas jalan tol Surabaya – Gempol ini, Jasa Marga memutuskan untuk memindahkan ruas yang terendam lumpur dan bergeser sekitar tiga kilometer ke arah barat. Ruas jalan sepanjang 6 kilometer tersebut akan menjadi 10 kilometer.
Jalan tol Surabaya–Gempol ini mempunyai 2x3 lajur (Waru – Dupak) dan 2x2 lajur (Waru – Gempol). Tak hanya itu, di ruas ini terdapat tujuh interchange, 27 jembatan perlintasan kendaraan, dan dua jembatan penyebrangan orang (JPO).
Selain itu, ada pula 10 gerbang tol yang terdiri dari enam gerbang tol dengan sistem transaksi terbuka dan empat gerbang tol dengan transaksi tertutup. Terdapat dua rest area di jalan tol ini, yaitu di KM 754 A dan KM 753 B.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Volume Lalu Lintas
Pada 2005, rata-rata harian volume lalu lintas mencapai 173.300 kendaraan. Namun, setelah tergenang lumpur panas, pada 2006 – 2007 rata-rata volume harian lalu lintas hanya 147.200 kendaraan, dan pendapatan tol masih meningkat 10,32 persen menjadi Rp 312 juta per hari. Kemudian pada 2008 terjadi kenaikan menjadi 156.000 kendaraan per hari dengan pendapatan Rp 402,325 juta per hari.
Selain itu, mengutip instagram @official.jasamarga usai lewati jalan tol Surabaya–Gempol ini Anda juga dapat menemukan hal menarik seperti tempat wisata dan kuliner.
Anda dapat menemukan tempat wisata seperti Carnival Park Surabaya di Exit GT Waru, Monumen dan Museum 10 November di Exit GT Dupak, House of Sampoerna di Exit Tanjung Perak, dan Museum TNI Al Loka Jala Crana di Exit Tanjung Perak.
Kemudian Anda dapat menemukan wisata kuliner seperti Sate Klopo di Exit Dupak, Rujak Cingur di Exit Kota Satelit, dan Lontong Balap di Exit Banyu Urip.
Â
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Advertisement