Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) memberlakukan patroli siber guna mencegah terjadi informasi yang tidak benar alias hoaks terkait virus corona (Covid - 19).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, pihaknya melaksanakan lintas koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Dinas Kesehatan yang lebih berkompeten mengenai virus corona.Â
"Terkait dengan tindak lanjut Kepolisian Jawa Timur, langkah-langkahnya akan tetap melakukan patroli siber terkait dengan maraknya berita hoaks mengenai virus corona," tutur dia di Mapolda Jatim, Selasa, (3/3/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Trunoyudo mengatakan, pihaknya berempati dan jangan membuat hoaks terkait dengan hal-hal yang sifatnya membuat teror yang akan membuat rasa ketakutan bagi masyarakat.Â
"Tentunya Polri akan melakukan langkah penegakan hukum apabila nantinya didapat berita-berita hoaks tentang bagaimana kondisi asal dari negara epidemik yang sebelumnya infeksi dengan virus corona covid-19," ujar dia.
Trunoyudo menegaskan, pihaknya siap membantu kebijakan pemerintah provinsi terkait dengan penanganan kesehatan. Apabila nanti dibutuhkan, Polri memiliki rumah sakit di beberapa daerah termasuk di tingkat provinsi.Â
"Kami juga mempunyai tenaga medis yang siap membantu dan tentunya harus berdasarkan koordinasi lintas sektor pada pemerintah provinsi ataupun Dinas Kesehatan," ujar dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Khofifah Imbau Warga Tak Resah Hadapi Virus Corona
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat provinsi setempat tidak resah dan panik menyusul ditemukannya dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona
"Jangan menimbulkan hal-hal yang membuat masyarakat tidak tenang, galau, ataupun resah dalam menghadapi kasus corona. Namun, tetap waspada," ujar Gubernur Khofifah kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, 2 Maret 2020.
Menurut dia, Provinsi Jawa Timur telah antisipasi yang baik dalam menghadapi penyebaran virus Covid-19 yang sekarang ini sudah masuk ke wilayah Indonesia, di antaranya dengan menyediakan Body Thermal Scanner (BTS) di Bandara Internasional Juanda dan tempat kedatangan internasonal lainnya, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak, dilansir dari Antara.
"Alat tersebut beroperasi selama 24 jam dan akan mendeteksi jika ada warga yang demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius," kata dia.
Selain itu, Jawa Timur juga menyiapkan ruang isolasi jika memang ada warga yang memiliki gejala terjangkit Covid-19. Antara lain di RSUD dr Soetomo, RSUD Soedono Madiun, RS Saiful Anwar Malang, dan beberapa rumah sakit lainnya.
"Kami dengan jajaran Forkopmda Jatim juga rutin menggelar rapat intensif untuk membahas perkembangan kasus ini dan meminta warga Jatim tetap tenang, tidak menyebarkan hoaks, dan selalu waspada," kata Khofifah.
Pihaknya juga meminta masyarakat Jatim untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Advertisement