Liputan6.com, Jakarta - Berkat pertolongan warga Brondong, Lamongan, Jawa Timur, penumpang kapal Van Der Wijck selamat. Kapal yang diproduksi di galangan kapal Feijenoord, Rotterdam, Belanda pada 1921 itu tenggelam di Laut Jawa, tepatnya di perairan yang saat itu warga Brondong mencari ikan.
Melihat kapal itu tenggelam, warga Brondong, Lamongan, Jawa Timur itu lantas berbondong-bondong memberikan pertolongan. Berkat pertolongan itu, Belanda merasa berterimakasih kepada warga setempat dan membangun sebuah monumen untuk mengenang jasa-jasa mereka.
Monumen tersebut bernama Monumen Kapal Van Der Wijch. Monumen itu kini berdiri tepat di depan kantor pengelola Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengabadikan rasa terimakasih korban kapal yang selamat kepada warga Brondong itu, terdapat ucapan terimakasih yang terpahat di monumen tersebut, bunyinya "Tanda Peringatan Kepada Penoeloeng-Penoeloeng Waktu Tenggelamnya Kapal van der Wijck".
Kisah tenggelamnya kapal milik merek dagang Paketvoart Maatschappij Amsterdam itu terjadi pada 28 Oktober 1936. Dilansir dari lamongankab.go.id.
Kapal Van Der Wijck memiliki berat sekitar 2.596 ton, dengan lebar 13,5 meter. Karena bentuknya yang anggun dan tenang menghadapi ombak, kapal ini mendapat julukan de meeuw atau the seagull. Kapal ini juga merupakan cikal bakal berdirinya Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Â