Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan telah berjejaring dengan 44 rumah sakit (RS) yang ditetapkan sebegai rumah sakit (RS) rujukan pertama yang disiapkan menerima warga Jatim jika mengalami gejala virus corona atau covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, rumah sakit rujukan pertama adalah yang sudah memenuhi empat kriteria, yaitu rumah sakit tipe B, memiliki ruang isolasi, memiliki dokter sesialis paru-paru dan memiliki dokter radiologi.
"Jika mengarah ke COVID-19 maka pasien diarahkan dirujuk ke tiga rumah sakit rujukan utama kita yaitu RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUD Dr Soedono Madiun dan RSUD Saiful Anwar Malang," kata Khofifah, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 4 Maret 2020.
Advertisement
Baca Juga
Khofifah memohon ke masyarakat Jawa Timur untuk tetap tenang dan berkordinasi komprehensif, baik vertikal maupun horisontal. "Jangan panik termasuk melakukan aksi borong atau panic buying. Semoga semua warga Jatim sehat," tutur gubernur yang juga ketua umum PP Muslimat NU tersebut.
Selain itu, Pemprov Jawa Timur menyediakan layanan call center untuk kesehatan, termasuk konsultasi dan informasi terkait penanganan virus corona (COVID-19). "Layanannya dibuka 24 jam," ujar dia.
Layanan tersebut dibuka di dua saluran yaitu nomor 031-8430313 untuk layanan di hari aktif dan jam kerja, dan nomor 081334367800 yang juga aktif di hari libur selama 24 jam.
Sejumlah informasi yang diberikan terkait sarana pelayanan medis yang dibutuhkan, jaringan rumah sakit melayani indikasi suspect COVID-19, jaringan tempat yang menyediakan masker serta informasi lain yang dibutuhkan.
Menurut dia, layanan dibuka agar masyarakat bisa terang dan tenang jika mendapatkan informasi dan konsultasi fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang bisa dituju saat mengalami tanda-tanda terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerakan #JatimSehat
Selain itu, pemrov Jawa Timur juga menggalakkan Gerakan #jatimsehat sebagai bentuk antisipasi terhadap virus corona atau covid-19. Ini untuk memberikan informasi ke masyarakat agar tetap tenang.
"Gerakan ini sesuai instruksi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta berharap masyarakat tidak panik terhadap setiap informasi yang diterima dari berbagai media sosial," ujar Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 3 Maret 2020,
Aksi itu, menurut dia dilakukan bekerja sama dengan Polda Jatim, RSUD dr Soetomo, dan Dinas Kesehatan Jatim. Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat agar tidak terinfeksi corona melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan secara benar, ketentuan penggunaan masker, termasuk melibatkan sejumlah dokter.
Heru menuturkan, ketentuan penggunaan masker perlu dipahami masyarakat, sebab saat ini banyak yang menggunakan masker padahal tidak sakit.
"Tidak perlu ikut-ikutan menggunakan masker kalau tidak sakit. Kita juga tidak perlu panik dengan memborong masker serta barang belanjaan. Sekarang ini kondisinya aman dengan tetap berhati-hati," kata dia.
Terkait antisipasi terhadap wabah corona, lanjut dia, Pemprov Jatim telah menyiapkan 43 unit rumah sakit untuk menagani pasien corona dengan kapasitas sekitar 263 tempat tidur.
"Pagi tadi kami sudah diminta ibu gubernur untuk mengecek ruang isolasi yang ada di RSUD Dr Soetomo," kata mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut.
Sedangkan, terkait pembiayaan pasien dengan suspect corona akan ditanggung oleh anggaran pemerintah dengan rincian semua melalui Dinas Kesehatan dan selanjutnya diklaimkan ke Kementerian Kesehatan.
Advertisement