Liputan6.com, Surabaya Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengeluarkan kebijakan untuk mencegah penularan virus corona atau coronavirus diseases (COVID-19). Ada lima poin utama dalam surat edaran itu.
Pertama, ia mengimbau warga Universitas Jember untuk menangguhkan perjalanan ke luar negeri untuk keperluan yang dapat ditunda, terutama ke negara-negara terdampak virus corona. Perjalanan ke luar negeri yang dimaksud adalah negara Tiongkok, Korea, Jepang, Singapura, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, India, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Perancis, dan Mesir.
Kedua, untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Jember yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri terutama beberapa negara yang terkonfirmasi terdapat pasien positif virus corona harus membatasi interaksi (self isolated) dengan warga kampus lainnya, maupun anggota keluarga atau rumah tangga selama 14 hari sejak kepulangan ke Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Ketiga, apabila dalam 14 hari tersebut, mahasiswa atau dosen yang baru pulang dari luar negeri mengalami demam, batuk, pilek, sesak, dan lainnya, maka dimohon untuk segera periksa ke Unej Medical Center (UMC) dan mengirimkan hasil check up via email.
Keempat, warga Universitas Jember diimbau untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga rutin.
“Kami juga imbau pihak fakultas menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun di setiap ruangan tempat-tempat strategis dan pihak petugas kebersihan lebih sering membersihkan tempat-tempat yang sering terpegang,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (5/3/2020).
Kelima, warga Universitas Jember diminta untuk meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan dan menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.
Menurut Iwan, Universitas Jember secara aktif akan melakukan kewaspadaan influenza termasuk SARS dan COVID-19 di unit kerja masing-masing dengan melakukan penyehatan informasi (literasi kesehatan) tanpa membuat panik, kemudian mendirikan pojok info virus corona atau COVID-19 di Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Lantai 1.