Sukses

2 Terminal di Surabaya Dipasang Thermal Detector Antisipasi Corona

Pemasangan sensor suhu badan di dua terminal di Surabaya itu guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya memasang thermal detector atau sensor suhu badan untuk penumpang di dua terminal terminal bus antarkota di Surabaya, Jawa Timur, yakni Terminal Purabaya dan Tambak Oso Wilangun.

Pemasangan sensor suhu badan di dua terminal di Surabaya itu guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19. Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad menuturkan, pemasangan thermal detector ini merupakan perintah dari Wali Kota Surabaya.

"Dishub diminta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan supaya memasang thermal detektor di ruang tunggu penumpang terminal," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/3/2020).

Irvan menambahkan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya telah menyediakan 25 alat thermal detektor. "Kita pasang thermal detector di terminal yang ramai akan arus penumpang dari luar kota, di antaranya terminal Purabaya dan Tambak Oso Wilangun. Tiap pintu kita siapkan," kata dia.

Dia menuturkan, selain menyiapkan termal detektor, pihaknya juga menyediakan hand sanitizer atau pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan di terminal.

"Untuk mencukupinya kita juga menyediakan wastafel cuci tangan yang dilengkapi sabun," ujar dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) sebelumnya mengatakan kalau pemkot Surabaya menyediakan hand sanitizer di ruang-ruang publik.

"Kita sediakan di sekolah-sekolah, taman dan ruang publik lainnya," kata Risma.

Sedangkan yang paling penting menurut Risma adalah menjaga pola hidup sehat untuk menangkal terserang virus corona dan menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi tanaman herbal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pemkot Surabaya Sediakan Wastafel

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menyatakan ada sebanyak 39 wastafel portabel sudah dipasang di 19 titik fasilitas umum.

Pemasangan wastafel portabel di sejumlah fasilitas umum ini untuk memudahkan warga mencuci tangan, sebagai upaya mengantispasi penyebaran virus corona atau covid-19.

"Lokasi itu di antaranya perkantoran, Mal Pelayanan Publik Siola, sekolah, masjid, pasar burung, kolam renang di Jambangan, dan beberapa fasilitas umum lainnya," kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kota Surabaya, Iman Krestian, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 6 Maret 2020.

Iman menuturkan, penyediaan wastafel portabel di fasilitas umum dilakukan berdasarkan kebutuhan warga. "Di beberapa sekolah sudah ada wastafel di depan kelas masing-masing supaya mereka menggunakannya tidak antre panjang," ujar dia.

Pemerintah Kota, ia menuturkan, selanjutnya akan memasang wastafel portabel di tempat-tempat strategis untuk memudahkan warga yang ingin mencuci tangan.

"Proses pengerjaannya cepat karena portabel. Hanya memasang selang dan pipa saja kemudian diarahkan ke saluran air terdekat," kata dia.

Ia menambahkan, dalam sehari petugas bisa memasang sampai 10 wastafel portabel. Ia berharap, pengelola bangunan, perkantoran, pusat belanja, dan fasilitas umum lain bisa mengikuti langkah pemerintah menyediakan sarana untuk mencuci tangan bagi warga.

"Diharapkan ada inisiatif dari pengelola bangunan untuk mengadakan sendiri fasilitas ini. Jadi biar sama-sama berupaya menjaga," ujar dia.

Iman menekankan, pentingnya membangun kesadaran warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan, untuk mencegah penularan virus corona.

"Kepedulian dan kemandirian masyarakat yang akan sangat membantu upaya pencegahan dan penanganan musibah mewabahnya virus corona. Percuma disediakan wastafel kalau tidak digunakan secara semestinya," tutur dia.

Dia juga berpesan kepada warga agar memanfaatkan dan menjaga wastafel portabel yang disediakan oleh pemerintah dengan baik. "Jadi kita bisa memanfaatkan wastafel ini sebaik mungkin. Semua untuk kebaikan warga Surabaya," kata dia.