Liputan6.com, Surabaya - Jelang pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di Surabaya, Jawa Timur menjadi berkah bagi pelaku usaha digital printing. Jelang pilkada, omzet bisnis digital printing meroket.
Salah satunya pernah dialami oleh Direktur PT Deprintz, Dekky Tanoyo. Ia menuturkan, berdasarkan pengalaman perusahaan pada pilkada serentak 2018, trafik penjualan alat digital printing meningkat.
Banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan momen pilkada untuk membuka usaha baru digital printing. Omzet perusahaan pun naik jelang pilkada serentak 2020 di Surabaya, Jawa Timur.
Advertisement
"Biasanya UMKM mendapatkan banyak order dari partai-partai yang mengikuti pilkada serentak. Dan secara otomatis omzetnya naik, pilkada serentak sangat membantu," tutur dia, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga
Untuk itu, lanjut Dekky, pihaknya berkolaborasi dengan kampus Stiesia Surabaya untuk menggelar pelatihan digital printing dengan tema membentuk generasi milenial tangguh berwirausaha dalam era digital 4.0.
Dekky menuturkan, teknologi digital printing saat ini sangat maju dan media cetaknya juga semakin luas. Dulu digital printing hanya mencetak spanduk, baliho, banner dan sekarang sudah mulai mengatakan ke tekstil dan garmen.
"Jadi digital printing ini sudah mengarah fashion cetak baju, sepatu, hijab dan segala macam juga bisa dicetak, contohnya casing handphone. Jadi marketnya semakin luas dan bakal jadi lebih besar lagi dan terus berkembang," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dongkrak UMKM
Dekky mengatakan, dalam pelatihan digital printing di Stiesia, pihaknya bukan hanya memperkenalkan alat saja melainkan juga fokus membantu pemerintah untuk menggerakkan ekonomi.
"Jadi dengan memperkenalkan mesin dan produk kita, kita berharap banyak industri dari anak-anak dan UMKM baru yang tumbuh di era kreatif seperti saat ini," ucapnya.
Menurut Dekky, kelebihan dari perusahaannya adalah tidak banyak menjual produk saja melainkan juga memberikan layanan informasi yang lengkap dan bisa konsultasi bisnis digital printing.
"Dan juga harga produk kita ada yang dua jutaan dan itu sudah bisa untuk mengeprint topi. Jadi harganya sangat terjangkau. Jadi jangan terkesan bisnis digital printing harus membeli mesin yang mahal," ujar dia.Â
Advertisement