Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari membuat bekal untuk para relawan dan anak-anak di Lombok, warga Surabaya, Jawa Timur ini membuat makanan ringan atau snack terbuat dari ikan wader. Snack ikan wader ini juga turut memenuhi gizi yang cukup bagi anak.
Deny Wijayanti (41) memilih ikan wader untuk makanan ringan lantaran kandungan protein dan kalori yang tinggi. Ikan wader yang selama ini menjadi teman nasi dan sambal yang pedas di Surabaya diubah menjadi makanan ringan yang bisa dinikmati anak-anak dan ibu hamil.
Jadi pasokan gizi itu bisa diperoleh ibu yang sedang hamil buat janinnya. Sementara bagi anak-anak, mereka bisa menikmati kudapan yang bergizi setiap hari.
Advertisement
"Biar anak-anak usaka. Mereka harus dipastikan mendapatkan gizi yang cukup, makanya makanan ringan ini hadir buat mereka,” ujar Deny yang juga Owner Payupayu Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga
Usaha snack ikan wader ini tidak direncanakan. Deny yang aktif di Journey Home Foundation banyak membantu para korban bencana alam. Ia dan teman-temannya mengunjungi lokasi bencana seperti Lombok, Palu dan berbagai tempat lainnya.
Di lokasi bencana, ia banyak mendapatkan para relawan dan anak-anak yang kelaparan. Mereka kesulitan mengakses makanan bergizi di tengah bencana yang sedang melanda.
“Waktu itu pas saya pulang ke Surabaya dari Lombok sempat membuat gorengan ikan wader. Saya masukkan ke dalam tempat berukuran kecil untuk bekal kembali ke Lombok,” ujar Deny.
Di luar dugaan, snack yang dibuatnya itu banyak diminati oleh para relaan dan anak-anak di lokasi bencana. Para relawan dan anak-anak di lokasi bencana menyukai ikan wader yang dibalut dengan tepung tapioca yang berasa kriuk ketika digigit.
Saat pulang dari lokasi bencana, ia pun diminta teman-temannya untuk membuat snack ikan wader dalam jumlah besar. Deny belum berpikiran untuk membuat ikan wader sebagai ladang bisnisnya.
"Jadi saya buat untuk donasi korban bencana alam waktu itu. Saya bikin 1.200 pack dengan ukuran 20 gram yang kami hargai Rp5.000. Ternyata di luar dugaan semuanya ludes dan laku," kata dia.
Tugas sosial Deny waktu itu berjalan lancar. Banyak donasi yang masuk kepada timnya melalui bantuan dari masyarakat, salah satunya diwujudkan dengan snack ikan wader yang disukai anak-anak di pengungsian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mulai Terjun Bisnis Sejak 2018
Pada 2 Oktober 2018, ia mulai memberanikan diri menekuni bisnis snack ikan wader. Ibu satu anak ini belajar tentang manajemen produksi, kualitas produk serta pemasaran yang dipakai.
Ia pun bertemu dengan forum Pahlawan Ekonomi di Kota Pahlawan. "Saya juga akhirnya kenal dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC). Di sana mulai belajar lagi tentang penataan kemasan serta menjaga kualitas produksi ikan wader," kata dia.
Waktu itu ia juga aktif ikut pameran kewirausahaan bersama SETC di berbagai tempat. Pesanan pun datang tanpa henti, meskipun ia tak begitu banyak berjualan di media sosial.
SETC merupakan pusat pelatihan kewirausahaan PT HM Sampoerna Tbk yang memberikan pelatihan bagi pelaku UKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Pusat pelatihan kewirausahaan terpadu itu berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur yang diikuti ribuan peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang diajak dalam pelatihan UKM di fasilitas ini.
Dari pelatihan yang dilakukan di SETC itu, banyak masukan yang akhirnya memuluskan langkahnya untuk mengembangkan ikan wader mulai dari varian rasa hingga kemasan.
Sejak itu pula Ia mulai membaca peluang pasar makanan bergizi. Inovasi dalam produknya yang diperoleh dari pelatihan di SETC menambah pundi rezeki baginya dan keluarga.
Dari usahanya kini ia mampu mempekerjakan beberapa pekerja yang direkrut dari lingkungan sekitarnya. "Dengan majunya snack Ikan Wader, secara tidak langsung memberikan rezeki bagi banyak orang," kata dia.
Advertisement