Sukses

Pengadilan Negeri Surabaya Cek Suhu Tubuh Pengunjung hingga Hakim

Humas Pengadilan Negeri Surabaya, Marting Ginting menuturkan, saat ini pihaknya memberlakukan sistem satu pintu untuk keluar masuknya pengunjung pengadilan

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah langkah dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru (Covid-19). Salah satunya memberlakukan sistem pemeriksahaan dengan periksa suhu tubuh di sejumlah kantor dan lembaga, salah satunya di Pengadilan Negeri Surabaya.

Pengadilan Negeri Surabaya menerapkan sistem pemeriksaan kesehatan kepada pengunjung sidang. Bagi pengunjung yang memiliki suhu badan di atas 37,6 derajat celsius dilarang memasuki area pengadilan.

Humas Pengadilan Negeri Surabaya, Marting Ginting menuturkan, saat ini pihaknya memberlakukan sistem satu pintu untuk keluar masuknya pengunjung pengadilan.

Di pintu gerbang utama, para pengunjung akan langsung menghadap alat detector logam dan alat detector suhu badan. Dengan peralatan khusus yang telah disiapkan, petugas akan scanning setiap pengunjung.

"Kita sudah siapkan satu alat pendeteksi suhu tubuh di pintu gerbang utama. Satu per satu pengunjung yang akan memasuki pengadilan, akan dideteksi suhu tubuhnya,” ujar dia, Kamis, 12 Maret 2020, seperti dikutip dari Merdeka.

Ia menuturkan, pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas 37,6 derajat celsius dilarang masuk area pengadilan. Hal itu berlaku untuk semuanya, tidak terkecuali pengunjung, pengacara dan hakim.

"Bagi yang memiliki suhu tubuh di atas 37,6 derajat, tidak boleh memasuki area pengadilan. Meski pun belum pasti terpapar (virus corona baru atau Covid-19) tapi setidaknya itu indikasi. Kami hanya ingin menolong mencegah para pencari keadilan yang lain," ujar dia.

 

Reporter: Erwin Yohanes

Sumber: Merdeka

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Disediakan Hand Sanitizer

Selain alat pendeteksi suhu tubuh, di dalam area pengadilan pihaknya juga menyediakan hand sanitizer atau pencuci tangan di beberapa titik. Tujuannya, agar setiap saat para pengunjung dapat menjaga kebersihan diri.

"Selain deteksi melalui alat, juga sediakan hand sanitizer. Detektor diletakkan di depan gerbang, hand sanitizer saat ini masih ada 5 titik," ujar dia.

Disinggung terkait dampak pada persidangan, ia menyebut untuk tindak pencegahan dari tahanan sudah dilakukan sejak di lapas atau rutan. Sehingga, ia pun meminta pada masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena pengadilan sudah melakukan tindakan pencegahan.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pengadilan sudah melakukan kegiatan pencegahan," ujar dia.