Sukses

Klarifikasi RSUD dr Iskak Tulungagung soal Isu Pasien Suspect COVID-19

Pasien diketahui pada 2 Maret baru pulang dari Hong Kong. Lalu selang 10 hari, tepatnya pada Jumat, 14 Maret 2020 pukul 24.00 WIB malam pasien mengeluh demam dan badannya tidak nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung memastikan pasien rujukan dari RSD Pacitan, Jawa Timur, yang mereka terima pada Jumat malam, 13 Maret 2020 masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), bukan positif corona atau COVID-19 seperti santer berkembang di media sosial.

Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes, mengimbau masyarakat agar tidak panik apalagi terprovokasi isu hoaks yang kerap muncul seiring datangnya pasien yang mendapat perlakuan khusus, karena memilki gejala klinis batuk-pilek disertai demam mirip gejala Corona, Sabtu, 14 Maret 2020.

"Yang benar adalah RSD Pacitan merujuk pasien menderita demam dan batuk pilek. Namun karena pasien baru pulang dari Hong Kong dan transit di Singapura pada 2 Maret 2020, dan kemudian dibawa ke RSD Pacitan. Karena pasien baru pulang dari negara yang terpapar oleh virus COVID-19 maka sesuai prosedur pihak RSD Pacitan dan kami RSUD dr. Iskak melakukan protokol penanganan seperti pasien yang terkena COVID-19," papar dr. Supriyanto, dilansir dari Antara.

Pasien diketahui pada 2 Maret baru pulang dari Hong Kong. Lalu selang 10 hari, tepatnya pada Jumat (14/3/2020) pukul 24.00 WIB malam pasien mengeluh demam dan badannya tidak nyaman.

Paginya pasien mengeluh sesak, panas, nyeri ulu hati dan lemas. Pasien itu kemudian membantu memeriksa ke PKM, dari PKM diberi obat kemudian dipulangkan. Di rumah, kemudian pasien itu dijemput petugas PKM diajak periksa ke RSD Pacitan.

Dari RSD Pacitan inilah pasien tersebut kemudian dirujuk ke RSD Iskak Tulungagung. Kondisi sekarang GCS 456, suhu 38 derajat celcius keluhannya batuk, sesak berkurang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Hasil Observasi

Hasil observasi yang dilakukan tim medis RSD Pacitan, disimpulkan pasien ini mengalami gejala klinis flu. Tapi itu bukan/belum bisa dinyatakan kasus (positif) Corona.

Status pasien itu kemudian memang ditingkatkan dari sebelumnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sesuai arahan Kemenkes dan SOP yang ada, karena pasien memang sudah dalam jangkauan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

"Maka perlakuan standar dari RSUD dr. Iskak Tulungagung setelah menerima rujukan dari RSD Pacitan adalah melakukan pengawasan dan dirawat diruang isolasi. Sama seperti pasien dari Ngadiluwih dan Rejotangan sebelumnya yang ternyata hanya sakit batuk pilek biasa," ujarnya.

Dokter Pri menegaskan, prinsip kerja yang diberlakukan RSUD dr. Iskak adalah sesuai standar protokol penanganan pasien di dunia medis, yakni lebih baik kita berlebihan dalam menanganani pasien/penyakit dari pada kita kecolongan.

"Jadi, terhadap semua pasien yang mengalami sakit batuk pilek, demam tinggi dan ada riwayat bepergian dari daerah/negara yang sudah terpapar virus Corona perlu kita waspadai. Pasien kita rawat seakan-akan memang sudah terinfeksi virus Corona, sampai kemudian terbukti tidak secara laboratoris dan klinis," tandasnya.

 

3 dari 3 halaman

Masyarakat Diimbau Tenang

Pihak RSUD dr. Iskak Tulungagung secara resmi menyatakan bahwa sampai hari Sabtu ini belum/tidak ada pasien yang positif terinfeksi COVID-19 di Tulungagung maupun yang sedang dirawat di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

"Saya minta agar masyarakat tetap tenang, silakan tetap beraktivitas seperti biasa, jangan terpengaruh oleh isu yang tidak diyakini kebenarannya, jaga kondisi fisik dengan istirahat dan makan minum yang cukup, sesering mungkin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir/ 'disiramkan', atau antiseptik dengan teknik enam (6) langkah cuci tangan, batuk/ bersin dengan etika batuk yang benar serta tidak sembarangan menyentuh wajah dalam keadaan tangan belum dicuci," katanya.

Sebagai tambahan, lanjut dia, setiap selesai keluar rumah warga diharap langsung ganti baju dan segera mencucinya dengan sabun/ detergen lain.

Warga juga diimbau untuk tidak mengusap wajah dalam keadaan tangan belum dicuci, bersin dan batuk senantiasa dengan cara yang benar yaitu ditutupi lengan posisi siku ditekuk dan sebagainya. Masyarakat harap lebih bijaksana dalam menyikapi setiap berita yg beredar di medsos agar tidak terjadi kepanikan.