Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya menyiapkan sebanyak 4 pos kesehatan dengan 43 tenaga medis, masing-masing 3 dokter umum dan 40 tenaga paramedis di stasiun pemberangkatan Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Surabaya Kota dan Stasiun Malang, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto mengatakan, pihaknya juga menempatkan petugas untuk melakukan pengecekan suhu badan bagi calon penumpang di sekitar area boarding stasiun, Surabaya, Minggu, 15 Maret 2020.
"Jika pada saat pengecekan, suhu badan calon penumpang ditemukan mencapai 38 derajat celcius atau lebih, atas rekomendasi petugas kesehatan, calon penumpang dilarang untuk melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api,dan dan kami akan mengembalikan penuh biaya tiket 100 persen dil uar bea pesan," katanya, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Apabila penumpang yang batal tersebut membawa pendamping, kata dia, tiket dapat dikembalikan penuh maksimal 4 orang untuk satu kode booking.
"Jika beda kode booking, maka bea tiket dapat dikembalikan maksimal 2 orang pendamping," katanya di Surabaya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kebersihan Kereta
Daop 8 Surabaya juga selalu memastikan kebersihan kereta dengan mencuci dan membersihkan interior KA, salah satunya dengan menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus.
"Kami juga telah melakukan sosialisasi pencegahan melalui pemasangan banner/ spanduk tata cara pencegahan virus corona, edukasi dengan menggunakan Rail Clinic (Kereta Kesehatan), dan sosialisasi dengan menggunakan medsos dan media massa lainnya," kata dia.
Daop 8 Surabaya, juga telah menyediakan hand sanitizer di pintu masuk penumpang (Boarding) dan tempat strategis di stasiun lainnya, serta tempat cuci tangan yang mudah terjangkau oleh penumpang.
"Sebagai upaya pencegahan yang harus dilakukan bersama, PT KAI Daop 8 Surabaya mengimbau kepada penumpang yang akan menggunakan transportasi KA untuk menjaga kebersihan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata setelah memegang instalasi publik," katanya.
Advertisement