Sukses

Tingkatkan Kinerja Ekspor, Kadin Jatim Bawa Produk UMKM ke Belgia

Program itu akan mengangkat produk UMKM Jawa Timur untuk memasuki pasar internasional, tapi terlebih dahulu diseleksi melalui kurasi dari segi legalitas produk, kualitas, kandungan, kapasitas produksi dan kemasan produk.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berencana membawa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari wilayah setempat ke Belgia, dalam rangkaian pameran dagang, yang bertujuan meningkatkan kinerja ekspor.

Wakil Ketua Umum Bidang Jaringan Usaha Antar Daerah, Kadin Jawa Timur, Diar Kusuma Putra mengatakan, rencana membawa pelaku UMKM ke Belgia itu adalah hasil kerja sama program Indonesia Hub di Antwerp Belgia, Surabaya, Minggu 15 Maret 2020.

Ia mengatakan, program itu akan mengangkat produk UMKM Jawa Timur untuk memasuki pasar internasional, tapi terlebih dahulu diseleksi melalui kurasi dari segi legalitas produk, kualitas, kandungan, kapasitas produksi dan kemasan produk, dilansir dari Antara.

"Program kurasi seperti ini tujuan utamanya untuk seleksi kesiapan UMKM Jatim memasuki pasar Belgia dan tentunya juga memberikan gambaran, wawasan dan mungkin membantu menyiapkan agar produk UMKM dapat memenuhi standar pasar Eropa pada umumnya," kata Diar.

Ketua Komite Bilateral untuk Negara Benelux Kadin Indonesia, Irwan M Habsjah mengatakan, program ini digagas Kadin Indonesia, dan akan dilaksanakan setahun penuh dari Juni 2020 hingga Juni 2021 dengan menyewa gedung di Belgia.

"Total nantinya ada 35 UMKM dari seluruh Indonesia yang akan kami bawa ke Belgia untuk melakukan pameran dari Juni 2020 hingga Juni 2021. Nah, di Jatim ini kami berharap ada banyak UMKM yang lulus dan ikut pameran. Pameran ini jauh lebih lama dibanding tahun lalu yang hanya 4 bulan dengan jumlah peserta sekitar 22 UMKM," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Kinerja Ekspor

Sebelum berangkat, kata dia, sejumlah UMKM akan diseleksi oleh tiga tim dari Kadin Indonesia, dan menilai kelayakan dari beberapa poin yang menjadi acuan dalam penilaian, di antaranya produk yang sudah memenuhi persyaratan perizinan, BPOM, proses produksi dan lain sebagainya.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekspor UMKM ke Belgia. Karena sejauh ini, ekspor ke Belgia hanya dilakukan oleh perusahaan garmen dan alas kaki besar, sementara UMKM belum ada ekspor ke sana. Selain itu kami juga mengenalkan pariwisata Indonesia," ujar dia.

Sementara itu, beberapa produk UMKM Jatim yang dinilai sangat potensial untuk diekspor ke Belgia adalah produk fesyen, kosmetik, kopi serta makanan ringan seperti keripik.

"Sebenarnya produk UMKM kita sudah bagus, yang harus ditingkatkan adalah kuantitas dan kontinuitas produksi serta kualitasnya," katanya.