Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) bakal melibatkan perangkat desa dan mengaktifkan kembali pos kamling untuk membubarkan kerumunan di wilayah setempat guna mencegah penyebaran virus corona baru yang menyebabkan COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi usai mengumpulkan seluruh jajaran Korem dan Kodim, Kapolres dan Bupati maupun Wali Kota se Jawa Timur, yang dihadiri oleh perangkat-perangkatnya.
"Dalam menghadapi situasi seperti saat ini, kita harus melakukan langkah proaktif di mana pun. Dan menindaklanjuti dari maklumat yang disampaikan oleh bapak Kapolri, berdasarkan mendasar itu, kami malam minggu kemarin sudah melakukan langkah - langkah proaktif yaitu membubarkan kerumunan-kerumunan masih dijadikan tempat nongkrong," tutur Luki di Kapolda Jatim, Senin (23/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Luki menyampaikan,dirinya sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran di kabupaten maupun kota di Jawa Timur, TNI dan Polri melakukan langkah yang sama yaitu proaktif, melakukan penyuluhan dan penyemprotan di tempat-tempat umum.
"Dan mulai nanti malam kami bakal melakukan kegiatan mendatangi tempat cangkrukan atau tongkrongan baik itu di tempat hiburan atau di luar ruangan atau tempat - tempat ngopi dan yang lain - lainnya, kita akan lakukan pembubaran dan akan kami perintahkan kembali ke rumah masing-masing," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mulai 23 Maret 2020 Bakal Bertindak Tegas
Luki mengatakan, berdasarkan maklumat Kapolri, dirinya bersama Pangdam V/ Brawijaya telah sepakat seluruh jajaran TNI dan Polri mulai nanti malam akan melakukan tindakan represif dan bukan hanya penyuluhan dan imbauan.
"Ini akan kami lakukan secara masif supaya apa yang disampaikan ini, masyarakat paham betul bahwa bahaya virus ini semakin hari semakin meningkatkan, tapi kita akan menjaga supaya masyarakat tidak panik," ucapnya.
Luki menegaskan, apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk meliburkan sekolah maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), supaya bisa betul - betul dimanfaatkan.
"Mungkin itu yang bisa kami sampaikan, saya dan Pangdam selaku keamanan di wilayah Jawa Timur akan melakukan langkah - langkah yang lebih tegas terima kasih," ujar dia.
Advertisement