Sukses

Pemprov Jatim Dirikan Tenda Drive Through Disinfektan di 3 Wilayah Ini

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, pendirian tenda drive through disinfektan di pintu masuk dari arah Surabaya untuk cegah penularan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Tenda drive through disinfektan akan didirikan di pintu masuk Pulau Madura dari Surabaya. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 kawasan setempat.

“Pendirian tenda drive through disinfektan di pintu masuk dari arah Surabaya bisa efektif mencegah penularan COVID-19 ke Pulau Madura,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu, 28 Maret 2020, seperti dikutip Antara.

Tenda drive through merupakan tenda berukuran besar berbentuk lorong yang di sisi kanan dan kirinya disiapkan semprotan disinfektan, kemudian setiap kendaraan yang melintas secara otomatis disemprot beserta pengemudinya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan mendirikan tenda serupa disinfektan di Situbondo dan Probolinggo, yang juga diketahui merupakan akses menuju Pulau Madura melalui jalur laut.

Terdata empat kabupaten di Pulau Madura hingga malam ini masih belum terjangkit COVID-19, bahkan Sumenep dan Sampang masih dinyatakan sebagai "Zona Hijau" karena belum ada satupun warganya yang terkonfirmasi sebagai PDP.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Butuh Kewaspadaan Berlapis

Khofifah menegaskan percepatan penularan COVID-19 membutuhkan kewaspadaan berlapis dari segenap masyarakat.

"Kesiapsiagaan berlapis juga sedang kami galang untuk bersama-sama membangun sinergitas dari hulu sampai hilir," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, hingga pukul 16.00 WIB Sabtu 28 Maret 2020, terdata jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Jatim sebanyak 77 orang, lalu 307 orang teridentifikasi berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), serta 4.568 orang dalam pemantauan (ODP).

"Mari kita bersama-sama berikhtiar melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dan membangun kedisiplinan tidak keluar rumah," katanya.