Liputan6.com, Jakarta - Seluruh pemangku kebijakan di Indonesia berupaya sekuat tenaga untuk menghalau penyebaran pandemi virus corona COVID-19. Upaya tersebut juga didukung oleh pemerintah daerah, di antaranya Pemprov Jatim dan Pemkab Lamongan, bahkan juga didukung oleh sejumlah organisasi.
Penyebaran pandemi COVID-19 mengkhawatirkan banyak orang. Upaya yang ditempuh pun beragam, mulai dari pembuatan protokol kesehatan hingga larangan untuk mudik yang berpotensi memperlebar peluang penularan virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.
Pada Minggu, 29 Maret 2020 di akun instagram @khofifah.ip Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawana mengimbau masyarakat agar tidak mudik ke kampung halamannya masing-masing bagi para perantau.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu disampaikan lewat video yang diunngah di Instagram pribadinya @khofifah.ip. Dalam unggahan tersebut, khofifah mengatakan, "Supaya sekarang di Jakarta tetap tinggal di rumah saja. Jangan mudik karena saling melindungi mereka juga harus terlindungi. Seluruh anggota keluarga juga harus terlindungi."
Dalam caption instagramnya, ia menulis, kepada para perantau asal Jawa Timur yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk “jangan mudik”. Ini untuk kebaikan kita bersama, kebaikan Jawa Timur dan kebaikan Indonesia.
“Mohon untuk berbesar hati untuk tetap di #dirumahsaja sampai situasi darurat COVID-19 ini berakhir,” ujar dia.
“Mari kita ikhtiar bersama, ketuk pintu langi berdoa bersama-sama dan aminkan paling khusyu, semoga Indonesia bisa melewati cobaan ini dengan sabar, iklas, dan tegar. Semoga, bencana ini cepat berlalu. Jawa Timur kuat,” tulis Gubenur Jawa Timur.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Imbauan Bupati Lamongan
Tak hanya, Gubernur Jawa Timur yang mengimbau masyarakat agar tidak mudik. Bupati Lamongan, Fadeli, yang juga pembina pedagang soto ayam, pecel lele, dan tahu campur pun mengimbau demikian.
Fadeli menuturkan, ada sebagian kecil pedagang yang sudah kembali ke Lamongan, Jawa Timur, begitu merebaknya COVID-19. ”Ada sekitar 900 orang yang sudah kembali ke Lamongan. Para pedagang tersebut sudah kami lakukan pengecekan dan Alhamdulillah mereka dinyatakan sehat,” ujar Fadeli.
Fadeli mengatakan, penjual soto ayam, pecel lele dan tahu campur sekitar 75-80 persen berasal dari Lamongan. “Sesuai arahan bapak Presiden kami mengimbau kepada seluruh pedagang di perantauan di kota-kota besar se Indonesia untuk tidak pulang dulu atau mudik hingga idul Fitri nanti,” ujar Fadeli.
Fadeli juga mendorong pedagang asal Lamongan mengalihkan cara penjualannya melalui online. ”Namun pangsa pasar online pedagang tersebut hanya berkisar 20 persen,” tutur Fadeli.
Advertisement
Imbauan Asosiasi Pedagang Sate
Bukan hanya dari pihak pemerintah yang turut andil dalam pencegahan penyebaran pandemi COVDI-19, Ketua Asosiasi Pedagang Sate Madura, H. Maksum pun turut mengimbau agar masyarakat jangan mudik.
Maksum mengatakan bahwa anggotanya yang tersebar yang tersebar Jakarta, Surabaya, Solo, Jogjakarta, Cirebon, Batam dan di kota- kota besar di seluruh Indonesia diimbau untuk tidak pulang dulu menjelang puasa dan idul Fitri.
“Sudah saya sampaikan ke seluruh anggota saya untuk tidak pulang atau mudik menjelang puasa dan idul Fitri nanti, dan Alhamdulillah mereka sepakat dan mematuhinya,” kata Maksum.
Maksum menuturkan, kebetulan tradisi orang Madura itu kalau mudik itu bukan di hari raya Idul Fitri tapi di hari raya Idul Adha. "Mudah-mudahan menjelang Idul Adha nanti wabah Covid-19 ini sudah mereda dan warga Madura bisa pulang dengan tenang,” kata Maksum.